Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Ciputra Indonesia (Ciputra Life) menyampaikan selama lima tahun terakhir, alokasi investasi di instrumen pendapatan tetap masih menjadi pilihan investasi dengan alokasi terbesar yakni sekitar 50% terhadap total portofolio.
Direktur Ciputra Life, Listianawati Sugiyanto, mengatakan, alokasi investasi di instrumen pendapatan tetap mengalami peningkatan dari sebelumnya sekitar 30% menjadi 50% terhadap total portofolio, selama lima tahun terakhir.
Kemudian diikuti investasi di instrumen obligasi korporasi yang alokasinya turut meningkat dari 20% ke 30%, diimbangi dengan realokasi dari saham dari 24% ke 11%, dan reksadana dari 24% ke 7%.
Baca Juga: Investasi Saham Asuransi Jiwa Turun 9% di 2024, Sejumlah Pemain Susun Strategi Baru
"Secara umum alokasi investasi di saham juga seiring dengan tren dan dinamika di pasar saham, dan kami juga mempertimbangkan tren dan pergerakan di pasar obligasi," ujarnya kepada Kontan, Jumat (7/2).
Sebagai perusahaan asuransi jiwa, Ciputra Life terus menerapkan prinsip prudent dalam mengelola investasi dan mempertimbangkan risiko investasi.
"Kami juga mempertimbangkan liabilitas/kewajiban kami terhadap nasabah risiko investasi serta ketentuan yang telah digariskan dalam POJK, bukan saja mengejar imbal hasil," tuturnya.
Baca Juga: Investasi Ciputra Life Melesat 49,13%, Capai Rp 816,67 Miliar pada 2024
Melansir laporan keuangan Ciputra Life sepanjang tahun 2024, jumlah investasi tampak mengalami peningkatan sebesar 49,13% secara year on year (YoY) atau tahunan menjadi senilai Rp 816,67 miliar. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, jumlah investasi tercatat senilai Rp 548,60 miliar.
Selanjutnya: Voli Korea: Megawati - Bukilic Tampil Gacor, Red Sparks Bekuk Hyundai Hillstate 3-1
Menarik Dibaca: Tingkatkan TKDN, FAT Gas Compressor Hadir di Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News