kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Citibank ramal ekonomi Indonesia membaik tahun ini


Kamis, 23 Januari 2020 / 17:36 WIB
Citibank ramal ekonomi Indonesia membaik tahun ini
ILUSTRASI. CEO Citi Indonesia Batara Sianturi (kedua dari kanan) bersama jajaran direksi saat paparan kinerja keuangan Citibank N.A., Indonesia kuartal 3 2019.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki tahun 2020, Citibank Indonesia memandang ekonomi Indonesia bakal lebih positif di bandingkan dengan periode tahun sebelumnya. Pasalnya, Chief Executive Officer Citibank Indonesia Batara Sianturi menilai beberapa indikator ekonomi di awal tahun sudah menunjukkan perbaikan.

Di samping itu, iklim ekonomi global pun sudah mulai menunjukkan kepastian. Salah satunya dengan adanya kesepakatan tahap satu dalam perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. 

Baca Juga: BI: Stabilitas sistem keuangan kian terjaga, meski kredit bank masih seret

Tentunya, hal ini bakal membuat pelaku usaha maupun investor lebih bergairah untuk kembali mendorong ekspansi.

Ia mencontohkan, di awal tahun ini kondisi pasar modal Indonesia sudah menunjukkan tren positif. Misalnya saja, sejak 1 Januari hingga 20 Januari 2020 tercatat sudah ada Rp 22,5 triliun dana investor yang masuk ke pasar obligasi. Selain itu, Rupiah juga terpantau mengalami penguatan.

Sekaligus Bank Indonesia (BI) juga terus melakukan langkah akomodatif untuk mendorong permintaan dari sisi intermediasi maupun ketersediaan dana di pasar. 

"Beberapa klien Citibank juga sudah masuk di pasar modal," terangnya kepada Kontan.co.id, di Jakarta, Kamis (23/1). 

Baca Juga: BI melihat ada prospek pemulihan ekonomi global pada tahun 2020

Beberapa klien Citibank yang sudah terbitkan obligasi global di bulan pertama tahun 2020 antara lain Republik Indonesia sebesar US$ 2 miliar, Pertamina US$ 1,5 miliar dan juga Bank BTN US$ 300 juta.

Pun, seluruh aksi korporasi tersebut mendapatkan respon positif dari investor. Menurut Batara, hal ini menjadi penanda bahwa pasar Indonesia menjadi salah satu yang paling atraktif bagi investor baik domestik maupun global.

Kendati demikian, Citibank Indonesia tetap menilai penjagaan kualitas aset harus terus dijaga. Adapun, saat ini Citibank Indonesia mencatat posisi rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) berada pada level aman yakni 2,44% secara gross dan 0,45% secara net. 

"Likuiditas kami juga terjaga, dengan RIM (rasio intermediasi makroprudensial) sekitar 80%," sambungnya.

Baca Juga: BI pertahankan suku bunga, rupiah ditutup menguat tipis Rp 13.639 per dolar AS

Lebih lanjut, Ia juga menilai tren suku bunga juga akan terus mengalami penurunan. Hal ini sejalan dengan langkah yang dilakukan oleh BI lewat penurunan suku bunga acuan BI 7 days reverse repo rate (7DRRR). 

Misalnya saja, suku bunga surat utang negara (SUN) rata-rata sudah menurun 30 basis poin (bps) sejak akhir Desember 2019 ke 23 Januari 2020 untuk tenor 5 tahun.

Dus, dengan adanya tren ini lambat laun bakal berdampak pada penurunan suku bunga perbankan baik dari sisi deposito maupun bunga kredit. "Di Citibank, bunga kredit korporasi bahkan sudah sejak lama single digit," imbuhnya.

Baca Juga: Saham BBRI sentuh rekor tertinggi sepanjang masa, simak rekomendasi analis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×