kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,70   -25,03   -2.70%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

CKPN naik tinggi, laba Pegadaian melambat pada tahun lalu


Rabu, 17 Februari 2021 / 21:47 WIB
CKPN naik tinggi, laba Pegadaian melambat pada tahun lalu
ILUSTRASI. Petugas melayani nasabah di Pegadaian Syariah jakarta, Rabu (17/6) /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/17/06/2020.


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lalui tahun pandemi 2020, PT Pegadaian bukukan pelambatan pertumbuhan laba menjadi Rp 2,02 triliun tahun lalu. Berdasarkan catatan Kontan, akhir 2019 perusahaan tersebut berhasil membukukan laba bersih sebanyak Rp 3,1 triliun. 

Meskipun begitu, dalam keterangan resmi Pegadaian pada Rabu (17/2), disampaikan kalau Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) berhasil meningkat dari Rp 154 miliar di akhir 2019 menjadi Rp 2,12 triliun di 2020.

"Penambahan penempatan dana sebagai cadangan kerugian tersebut, merupakan bagian dari manajemen risiko untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kerugian perusahaan di masa mendatang sebagai akibat penurunan kualitas pembiayaan," jelas Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto dalam keterangan resminya.

Baca Juga: BRI fokuskan implementasi QRIS Alipay di area yang berpotensi didatangi turis China

Meskipun begitu, sepanjang tahun anggaran 2020 Pegadaian berhasil membukukan kenaikan pendapatan usaha sebanyak 24,27% menjadi Rp 21,96 triliun, dibandingkan catatan 2019 yakni Rp 17,67 triliun. Adapun dari sisi aset tercatat naik 9,40%  menjadi Rp 71,47 triliun capaian 2019 yakni Rp 65,32 triliun. 

Selanjutnya, jumlah nasabah yang dilayani ikut mengalami peningkatan sebesar 22,15% dari 13,86 juta orang menjadi 16,93 juta orang. Sedangkan untuk omset pembiayaan yang disalurkan mengalami peningkatan 13,34% menjadi Rp 165,06 triliun dibandingkan 2019 yakni Rp 145,63 triliun.

Kuswiyoto mengaku bersyukur atas pencapaian yang diraih Pegadaian sepanjang 2020. Pasalnya, di tengah kondisi ekonomi yang kurang kondusif sebagai dampak dari pandemi Covid-19, Pegadaian diklaim tetap tanggung untuk menghadapi krisis tersebut.

“Kami tentu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berterima kasih kepada seluruh nasabah yang tetap loyal kepada Pegadaian, serta terus-menerus memanfaatkan produk dan layanan Pegadaian sebagai solusi keuangan yang dihadapi di masa pandemi,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Kuswiyoto menyampaikan selama 2020 Pegadaian telah meluncurkan berbagai produk dan layanan yang membantu masyarakat dalam meningkatkan ketahanan ekonomi di masa pandemi. Program yang dilaksanakan antara lain restrukturisasi dan relaksasi kredit, Gadai Peduli dengan bunga 0%, serta penyaluran subsidi bunga UMKM.

Baca Juga: Kerja sama dengan Alipay, Bank Mandiri masih tunggu izin dari OJK

Selain itu, Pegadaian juga menggelar berbagai program CSR seperti penyerahan bantuan tunai, sembako, alat kesehatan, alat pelindung diri untuk petugas kesehatan, mobil ambulans,  dan bantuan lain dalam rangka pencegahan dan penanganan pandemi Covid-19.

Ditambah lagi, perusahaan yang dipimpin Kuswiyoto tersebut terus melakukan transformasi digital sejalan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat. Sepanjang 2020 Aplikasi Pegadaian Digital telah digunakan oleh 2,1 juta nasabah dengan 3,4 juta transaksi atau senilai Rp 5,1 triliun.

“Kami senang, transformasi digital yang dijalankan Pegadaian dapat diterima dan dimanfaatkan oleh banyak masyarakat. Selain memberikan kemudahan, akurasi, keamanan dan kecepatan transaksi, hal ini sejalan program pemerintah dalam membangun Industri 4.0,” tandasnya.

Selanjutnya: Gandeng bank swasta dan Himbara, Bio Farma siap amankan vaksin Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×