Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) sejauh ini diketahui masih mengandalkan pendanaan lewat skema joint financing dengan induk usaha, yaitu PT Bank CIMB Niaga, Tbk. Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengatakan skema joint financing itu diterapkan dalam menyalurkan pembiayaan.
Dia menerangkan skema itu mensyaratkan pembebanan resiko dan juga keuntungan sesuai dengan porsi masing-masing pihak baik perusahaan dengan bank induk.
"Bentuk fasilitas joint financing dilakukan dalam memberikan rate bunga, selaras dengan profil risiko yang dibagi berdasarkan porsi joint financing," ungkapnya kepada Kontan, Minggu (2/2).
Baca Juga: Tingkatkan Kinerja Perusahaan, CIMB Niaga Auto Finance Diversifikasi Produk di 2025
Selain mendapatkan dukungan pendanaan dari induk usaha dalam bentuk pembiayaan bersama atau joint financing, Ristiawan mengungkapkan CNAF juga memperoleh pendanaan dari hasil kerja sama dengan bank-bank lain dalam bentuk bilateral loan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
"Tentunya dengan tingkat suku bunga yang kompetitif," tuturnya.
Selain itu, pada 2025, Ristiawan mengatakan CNAF akan berupaya memperoleh pendanaan lewat surat utang. Adapun CNAF akan kembali menerbitkan SUKUK Wakalah Bi Al Istitsmar PUB I Tahap II pada semester I-2025, dengan nominal sebesar Rp 1 triliun.
Baca Juga: Rasio BOPO CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) Sebesar 68,08% di Akhir 2024
Sebagai informasi, data statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding pendanaan multifinance terbesar berasal dari bank dalam negeri. Per Oktober 2024, sumber pendanaan dari bank dalam negeri mencapai Rp 246,7 triliun, diikuti surat berharga dengan nilai Rp 65,1 triliun.
Selanjutnya: Antre Elpiji 3 Kg di Agen Mulai Mengular, Masyarakat Makin Sulit dapat Elpiji Subsidi
Menarik Dibaca: Jangan Alergi Sama Tawaran Kredit, Ini Pertimbangannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News