Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) mencatat rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) berada di level 68,08% hingga akhir Desember 2024.
Presiden Direktur CNAF, Ristiawan Suherman mengatakan, posisi rasio BOPO tersebut selaras dengan target yang ditetapkan CNAF di sepanjang tahun 2024, yakni bisa di bawah 70%.
"Tren penurunan BOPO perusahaan menunjukkan upaya CNAF dalam mencapai target BOPO 2024, salah satunya berupa peningkatan produktivitas dan penyederhanaan proses dengan memanfaatkan digitalisasi," kata Ristiawan kepada Kontan, Jumat (31/1).
Baca Juga: CIMB Niaga Auto Finance (CNAF)Bukukan Laba Rp 583 miliar di 2024
Selain itu, CNAF juga mengimplementasikan inisiatif smart spending dan penggunaan aplikasi digital (mengurangi kertas dan waktu proses kerja) untuk biaya operasional, meminimalisasi biaya bunga pendanaan (Cost of Fund) dengan berfokus pada sumber pendanaan yang lebih murah.
Adapun di tahun 2025 ini, CNAF menargetkan rasio angka BOPO bisa di bawah 70%. Ristiawan optimistis bahwa perusahaan dapat mencapai target tersebut, salah satunya dengan terus mengedepankan digitalisasi dalam pelayanan kepada nasabah sehingga proses transaksi menjadi lebih cepat, mudah dan sederhana.
Berdasarkan data terakhir Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) multifinance pada Oktober 2024 berada di level 79,25%. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, rasio BOPO di level 76,39%.
Baca Juga: Tingkatkan Kinerja Perusahaan, CIMB Niaga Auto Finance Diversifikasi Produk di 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News