Reporter: Ferry Saputra | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) percaya diri kinerja industri multifinance tahun depan bisa lebih baik dari tahun ini.
Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengatakan kondisi perekonomian Indonesia baru-baru ini yang terbilang mulai menunjukkan perbaikan sehingga bisa membawa angin segar pada tahun depan. Dengan demikian, penjualan kendaraan juga diharapkan akan ikut terkerek.
"Memang pembiayaan banyaknya segmen kendaraan. Jadi, melihat potensinya kami optimistis tahun depan dari sisi perekonomian akan lebih bagus. Adapun ekonomi dengan penjualan kendaraan itu sangat linier. Biasanya kalau penjualan kendaraannya tidak bergerak, tentu ekonominya lagi berat," ungkapnya saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (3/12/2025).
Baca Juga: CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) Salurkan Pembiayaan Rp 7,9 Triliun hingga Oktober 2025
Selain itu, Ristiawan optimistis kepercayaan terhadap industri di Indonesia terbilang bagus, dibuktikan dari kinerja saham yang naik.
"Itu indikator yang meyakinkan kami bahwa tahun depan akan lebih bagus. Perekonomian lebih bagus, daya beli masyarakat lebih bagus, dan kami yakin penjualan kendaraan juga lebih bagus," tutur Ristiawan.
Berkaca pada situasi tahun ini, Ristiawan mengatakan CNAF akan menerapkan strategi diversifikasi portofolio pembiayaan guna mendorong kinerja pada 2026. Dia bilang diversifikasi perlu dilakukan mengingat pasar otomotif yang kemungkinan belum sepenuhnya pulih tahun depan, bahkan ada kecenderungan masyarakat akan lebih memilih kendaraan merek China yang menawarkan harga lebih terjangkau.
"Banyaknya kendaraan China akan memengaruhi nilai jual mobil bekas. Orang akan berpikir mendingan mobil baru China saja," ujar dia
Dengan demikian, Ristiawan mengatakan ada kondisi risiko untuk penjualan kendaraan China dampaknya ke pembiayaan akan lebih rendah. Oleh karena itu, dia bilang CNAF mencoba untuk menyasar nasabah tajir yang memang memiliki dana untuk melakukan investasi. Salah satunya, yakni berfokus menyediakan layanan pembiayaan emas.
Baca Juga: Naik 6%, CNAF Catat Pembiayaan ke Sektor Produktif Rp 919 Miliar per September 2025
"Jadi, kami baru meluncurkan produk emas, cicilan emas, dan pembiayaan emas. Ya, itu masuk produk investasi. Jadi, orang yang memiliki uang ingin berinvestasi karena harga emas naik terus. Kami sudah mulai meluncurkan cicilan emas sejak 2 minggu lalu," katanya.
Menurut Ristiawan, pembiayaan emas memiliki risiko yang kecil karena emasnya tidak diserahkan kepada nasabah, tetapi tetap dititipkan di Antam. Setelah lunas, baru masyarakat bisa membawa pulang emas tersebut.
Namun, Ristiawan menyebut jatah ketersediaan emas dari Antam untuk pembiayaan CNAF masih terbilang kecil. Meskipun demikian, dia meyakini jatah ketersediaan emas dapat terus meningkat ke depannya seiring tingginya animo masyarakat berinvestasi di emas.
Selain itu, CNAF juga akan berfokus menggarap pembiayaan untuk haji. Dia bilang pembiayaan haji memiliki prospek yang bagus karena melihat banyaknya penduduk Muslim di Indonesia.
"Jadi, kami meluncurkan dua skema, yakni produk haji reguler dan haji plus. Jadi, diversifikasi kami menyisir segmen nasabah yang punya uang untuk investasi," ucap dia.
Baca Juga: Pasar Otomotif Lesu, Dukungan CIMB Niaga Jadi Penopang Pembiayaan CNAF
Untuk tahun depan, Ristiawan memproyeksikan, pembiayaan CNAF akan tumbuh single digit pada 2026. Target itu sama seperti yang dicanangkan pada tahun ini. "Proyeksi kami masih tumbuh single digit. Ya, 3%-5%, tidak agresif seperti sebelumnya," ujar Ristiawan.
Asal tahu saja, CNAF telah menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp 7,27 triliun per September 2025. Nilainya tumbuh 3%, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 7,08 triliun.
Selanjutnya: Inflasi Swiss Mereda di November 2025, Ditopang Penurunan Harga Hotel & Paket Liburan
Menarik Dibaca: Promo Guardian Super Hemat 1-10 Desember 2025, Tambah Rp 1.000 Dapat 2 Maskara
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













