kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

CNAF Catatkan Pembiayaan Mobil Baru Sebesar Rp 722 miliar pada Kuartal I


Selasa, 19 April 2022 / 16:35 WIB
CNAF Catatkan Pembiayaan Mobil Baru Sebesar Rp 722 miliar pada Kuartal I
ILUSTRASI. Customer Service melayani nasabah di kantor CIMB Niaga Finance Bintaro Tangerang Selatan, Senin (22/3). ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/22/03/2021.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) berhasil mencatatkan pertumbuhan pembiayaan mobil baru sebesar 2,5 kali lipat atau meningkat dari Rp 288 miliar di kuartal I/2021 menjadi Rp 722 miliar di kuartal I/2022.

"Kita sangat meyakini peningkatan tersebut dikarenakan Program Stimulus pemerintah terkait PPnBM," ungkap Presiden Direktur CIMB Niaga Auto Finance Ristiawan Suherman kepada kontan.co.id, Selasa (19/4).

Seperti diketahui, di tahun ini industri multifinance kembali diberikan perpanjangan Insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dari pemerintah terhadap mobil baru pada 2021 yang berhasil mendorong penjualan, diperpanjang oleh pemerintah pada 2022.

Ristiawan mengatakan, dengan adanya keputusan Pemerintah memperpanjang relaksasi PPnBM menjadi angin segar untuk industri automotif dan perusahaan pembiayaan seperti CNAF. Pihaknya pun semakin optimis permintaan pembiayaan di tahun 2022 akan semakin bergairah dan keyakinan CNAF semakin besar untuk dapat mencapai target realisasi kredit di atas 30% di tahun ini.

Baca Juga: Bank J Trust Berikan Fasilitas Kredit Rp 200 Miliar ke Buana Finance

CNAF juga berhasil mencatatkan outstanding pembiayaan hingga kuartal I/2022 sebesar Rp 5 triliun. Perusahaan juga yakin akan mencapai minimal di angka Rp 6 triliun hingga akhir 2022 atau meningkat sebesar 40% dari posisi tahun 2021 yang berada di angka Rp 4,2 triliun.

Dalam meningkatkan pembiayaan hingga akhir tahun ini, strategi yang dilakukan oleh perseroan adalah tetap memperkuat dari sisi customer experience, CNAF juga terus menawarkan layanan pembiayaan secara cepat, simpel dari sisi dokumentasi, dan sekarang ditambah dengan transparansi juga keamanan karena didukung teknologi digitalisasi yang perusahaan miliki yaitu CNAF MOBILE.

Di sisi lain, Ristiawan mengungkapkan bahwa, pengajuan restrukturisasi semakin kecil sejalan dengan terus ditingkatkannya prinsip kehati hatian dalam mengambil keputusan kredit oleh komite kredit CANF yang dimulai semenjak pandemi Covid-19 melanda Indonesia diawal tahun 2020.

Bahkan di tahun 2022 hanya tercatat 1 nasabah saja yang mengajukan program restrukturisasi di CNAF dan telah di setujui.

Baca Juga: Mandala Finance Salurkan Pembiayaan Rp 1,4 Triliun hingga Kuartal I

"Dari angka 20% nasabah yang mengajukan dan disetujui untuk mengikuti program restrukturisasi di tahun 2020 atau sekitar Rp 2 triliun (awal pandemi), sekarang hanya tinggal tersisa Rp 325 miliar saja nilai restrukturisasi yang masih tercatat di buku perseroan, atau sekitar 4% saja dari total portfolio kelolaan kita (on dan off book)," paparnya.

Menurut Ristiawan, program restrukturisasi sudah tidak diperlukan lagi karena sekarang ini nasabah sudah sangat sadar dan semakin realistik dalam mengajukan pembiayaan. Mereka tidak terlalu memaksakan untuk mengajukan pembiayaan apabila sumber pendapatannya mereka dirasa tidak terlalu kuat akan goncangan dampak pandemi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×