kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45936,09   7,74   0.83%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cuma 4 bank yang menerbitkan surat utang hingga kuartal III


Rabu, 23 September 2020 / 05:20 WIB
Cuma 4 bank yang menerbitkan surat utang hingga kuartal III


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang akhir tahun, penerbitan surat utang oleh bank kian sepi. Likuiditas yang longgar akibat ekspansi kredit yang tertahan pandemi jadi penyebabnya.

Mengutip catatan KSEI, sepanjang kuartal III-2020 cuma ada empat bank yang melakukan penerbitan. Bahkan pada September belum ada sama sekali bank yang menerbitkan surat utang.

Keempat bank tersebut adalah MUFG Bank yang menerbitkan Negotiable Certificate Deposit (NCD) senilai Rp 720 miliar pada Juli.

Baca Juga: Sri Mulyani sebut pembiayaan utang capai Rp 693,6 triliun hingga Agustus 2020

Kemudian pada Agustus ada PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) menerbitkan obligasi Rp 1 triliun, obligasi PT Bank Commonwealth Indonesia Rp 1 triliun, dan NCD PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) Rp 880 miliar.

Presiden Direktur Bank Maybank Taswin Zakaria menjelaskan penerbitan NCD oleh perseroan sejatinya bukan dilakukan lantaran likuiditas yang ketat. Sebaliknya, likuiditas perseroan malah sangat longgar kini.

“Kami tidak ada masalah likuiditas bahkan sebelum pandemi. Di sisi lain, biaya dana kami bahakan tercatat terendah selama dua tahun terakhir,” katanya kepada Kontan.co.id, Selasa (22/9).

Penerbitan NCD senilai Rp 880 miliar disebut Taswin karena jadwal penerbitan yang akan segera jatuh tempo.

Adapun NCD tersebut ditawarkan dengan tiga seri masing-masing Seri A Rp 350 miliar dengan tenor 6 bulan berkupon 5%, Seri B Rp 50 miliar tenor 9 bulan dan kupon 5,06%, serta Seri C Rp 480 miliar tenor 12 bulan dan kupon 5,12%.

Baca Juga: Pefindo tegaskan peringkat obligasi Bank OCBC NISP di level idAAA

Penerbitan NCD juga jadi salah satu strategi perseroan merampingkan pendanaan. Maklum, merujuk Pusat Data KONTAN, perseroan masih menawarkan tingkat suku bunga deposito di kisaran 5%-5,35%.

“Nominal penerbitan NCD tidak besar buat kami, namun peminatnya cukup tinggi karena memang pilihan di pasar juga cukup terbatas saat ini,” sambung Taswin.

Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Finance, Finance, Planning, & Treasury Nixon L. Napitupulu juga bilang di saat sepinya persediaan surat utang akibat pandemi, minat investor justru tercatat makin tinggi.

Meski demikian, Nixon bilang hingga akhir tahun perseroan masih akan menahan kembali penerbitan, lantaran kondisi pandemi yang belum usai, ditambah likuiditas perseroan yang tercatat longgar.

Baca Juga: Investor asing berburu SBN tenor pendek

“Permintaan obligasi kemarin masih bagus, ada oversubscribed sampai 185%, dari nilai RP 1,5 triliun yang memesan Rp 2,79 triliun. Tapi untuk ke depan kami masih tunggu waktu yang tepat, karena likuiditas kita sekarang bagus sekali, mungkin ini kondisi terbaik BTN sepanjang sejarah,” jelasnya.

Adapun Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Dharma juga memprediksi hingga akhir tahun penerbitan surat utang oleh perbankan bakal makin sepi.

“LDR perbankan kini ada di level 87%, jadi likuiditas cukup baik, Di sisi lain, perbankan justru hati-hati menyalurkan kredit. Jadi buat apa menerbitkan surat utang?” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×