CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.880   0,00   0,00%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Dalam empat tahun, penyaluran pinjaman fintech tembus Rp 116 triliun


Kamis, 03 September 2020 / 13:33 WIB
Dalam empat tahun, penyaluran pinjaman fintech tembus Rp 116 triliun
ILUSTRASI. Adrian Gunadi


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran pinjaman fintech peer to peer (P2P) lending terus meningkat setiap tahun. Hal ini seiring dengan bertambahnya jumlah penyelanggara fintech yang menyalurkan pinjaman ke peminjam (borrower). 

Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Adrian Gunadi menyebut, sejak tahun 2016 hingga saat ini total penyelenggara fintech yang mengatongi tanda terdaftar dan berizin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebanyak 159 fintech.

"Kalau kita lihat dalam kurun waktu empat tahun pembiayaan yang disalurkan sebanyak Rp 116 triliun baik dari konsumtif maupun produktif," kata Adrian dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (3/9). 

Baca Juga: AFPI catat restrukturisasi pinjaman P2P lending sekitar Rp 300 miliar

Bahkan secara year on year (yoy) penyaluran pembiayaan tumbuh hingga 130%. Dengan pertumbuhan yang signifikan, fintech P2P lending punya peran penting dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional. 

Sebab, fintech menyediakan layanan ekonomi dengan sedikit kontak fisik dan dibutuhkan masyarakat di masa pandemi. Menurutnya, hal ini tidak terlepas dari akses digital yang diberikan fintech lending. 

"Kemudian terkait dengan kecepatan yang menjadi esensi bagi sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) serta pemulihan ekonomi Indonesia," ungkapnya.

Selain itu, faktor keamanan dan kenyamanan layanan fintech menjadi tolok ukur bagaimana pengguna bisa berinteraksi dengan aman. Terutama dalam menggunakan layanan fintech terdaftar di OJK dan masuk anggota AFPI. 

Kehadiran fintech lending juga dianggap unik. Sebab, mereka bisa berkolaborasi dengan berbagai ekosistem digital mulai dari perbankan, e-commerce, layanan transportasi dan lainya. 

Hal ini dibarengi kehadiran credit scoring yang diharapkan bisa menyasar segmen tepat termasuk UMKM. Sebab, ada 65 juta pelaku UMKM dari beberapa segmen yang mengalami kendala di masa pandemi dan memerlukan pinjaman. 

"Ini kita lihat bagaimana posisi fintech bisa bantu pemulihan UMKM tersebut. Beberapa fintech lending menyasar UMKM dengan produk unik. Makanya UMKM yang tidak tersentuh perbankan bisa memilih fintech sebagai solusi," jelasnya. 

Selanjutnya: Meski tumbuh pesat, fintech lending masih hadapi sejumlah tantangan

Maka itu, ia berharap mendapat official endorsment terkait peranan fintech untuk ikut berperan aktif dalam pemulihan ekonomi nasional sehingga bisa berdampak besar dalam pemulihan ekonomi yang lebih cepat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×