kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.916.000   2.000   0,10%
  • USD/IDR 16.378   49,00   0,30%
  • IDX 7.859   -31,86   -0,40%
  • KOMPAS100 1.103   -7,60   -0,68%
  • LQ45 822   -6,76   -0,82%
  • ISSI 265   -0,92   -0,35%
  • IDX30 425   -3,33   -0,78%
  • IDXHIDIV20 494   -1,99   -0,40%
  • IDX80 124   -0,75   -0,60%
  • IDXV30 131   0,35   0,27%
  • IDXQ30 138   -0,83   -0,60%

Inflasi Medis Jadi Penyebab Naiknya Klaim Asuransi Kesehatan Individu


Jumat, 22 Agustus 2025 / 20:03 WIB
Inflasi Medis Jadi Penyebab Naiknya Klaim Asuransi Kesehatan Individu
ILUSTRASI. Ketua Bidang Kanal Distribusi AAJI, Elin Waty.


Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat nilai klaim kesehatan individu meningkat sebesar 25,5% ke angka Rp 9,56 triliun pada semester I-2025. 

Jumlah ini dibayarkan kepada 180 ribu penerima manfaat dengan rata-rata setiap penerima manfaat memperoleh klaim Rp 54,19 juta.

Ketua Bidang Kanal Distribusi AAJI, Elin Waty menjelaskan lonjakan tersebut tidak lepas dari tekanan inflasi medis yang masih tinggi. 

Baca Juga: Pengamat:Co-Payment Lebih Rasional daripada Kenaikan Premi Tetap Akibat Inflasi Medis

“Kalau inflasi kesehatan saja sudah 19%, sementara kenaikan klaim kesehatan individu mencapai 25,5%, maka bisa dibilang porsi terbesar memang datang dari inflasi itu sendiri,” ungkap Elin kepada Kontan dalam Konferensi Pers Kinerja Industri Asuransi Jiwa Semester I-2025, Jumat (22/8/2025).

Elin juga menyoroti adanya faktor lain yang turut berkontribusi. Salah satunya adalah praktik over treatment di sejumlah fasilitas kesehatan. 

Menurutnya, kondisi ini terjadi ketika pasien hanya membutuhkan sejumlah perawatan tertentu, tetapi kemudian menjalani prosedur tambahan yang sebenarnya tidak terlalu diperlukan.

Baca Juga: Terdampak Inflasi Medis, Siap-Siap Asuransi Kesehatan Akan Semakin Mahal

Selain over treatment, Elin menambahkan indikasi fraud juga menjadi perhatian industri. Walaupun belum terlihat dalam skala besar, Ia menilai pola serupa sudah mulai terdeteksi seperti yang dialami oleh BPJS Kesehatan.

“Hal-hal tersebut menambah beban klaim. Namun, saya melihat yang paling besar pengaruhnya tetap dari inflasi medis,” tegasnya.

Baca Juga: AAUI Sebut Repricing Jadi Langkah yang Dilakukan untuk Antisipasi Inflasi Medis

Selanjutnya: Pegadaian Beri Apresiasi Tabungan Emas untuk Paskibraka Nasional 2025

Menarik Dibaca: Kisah Sukses Owner Glaranadi Bangun Bisnis Minuman Herbal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×