Reporter: Fransiska Firlana | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Dana Pensiun (Dapen) Pertamina tak lagi mengkhawatirkan pencapaian target dana investasinya di tahun ini. Sebab, hingga semester I-2010, dana investasi Dapen Pertamina sudah mencapai Rp 7,39 triliun. Angka ini melebihi target dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) 2010.
Adapun total target dana investasi Dapen Pertamina di tahun ini adalah Rp 6,86 triliun. “Di semester I ini ternyata dana investasi kami sudah mencapai Rp 7,39 triliun,” ujar Presiden Direktur Dapen Pertamina Torang M Napitulu, pekan lalu.
Dana investasi itu antara lain mayoritas tersimpan di instrumen Surat Berharga Negara sebesar Rp 2,6 triliun (35,15%). Kemudian tersimpan di saham Rp 1,71 triliun (23,22%), obligasi Rp 1,65 triliun (22,31%), deposito Rp 806,2 miliar (10,91%) dan lainnya.
Dari penempatan investasi itu, Torang bilang, porsi investasi yang paling banyak berubah adalah deposito. “Akhir tahun lalu, dana kami di deposito mencapai 17,6%. Sekarang tinggal 10% saja,” tandasnya.
Tak bisa dipungkiri, tren bunga deposito yang kian mengerucut menyebabkan porsi investasi di deposito menciut. “Bahkan sampai akhir tahun, diperkirakan porsi deposito tinggal 8%,” tandas Torang.
Nah, rencananya porsi investasi di deposito akan dialihkan ke instrumen lain yang lebih menguntungkan. Semisal surat berharga negara, obligasi maupun saham.
Bahkan, Dapen Pertamina berencana menjadikan instrumen saham sebagai salah satu instrumen investasi andalan yang dapat mendongkrak hasil investasi.
“Tentu kami tidak main-main, dalam menjalankan investasi di saham. Kami sudah mengantongi pedoman dasar seperti pemilihan saham blue chips yang berasal dari perusahaan dengan fundamental dan sektor yang baik,” ujarnya.
Terkait dengan hasil investasi sepanjang semester I 2010, Dapen Pertamina juga patut tersenyum lebar. Sebab, hasil investasinya sudah terealisasi 63,6% dari target RKA. “Hasil investasi yang kami targetkan sebesar Rp 687,39 miliar, dan pada semester I sudah terealisasi Rp 437,52 miliar,” kata Torang.
Hasil investasi itu antara lain berasal dari instrumen saham Rp 142,49 miliar, instrumen SBN Rp 153,61 miliar dan dari deposito Rp 40,85 miliar. “Dari sisi besaran hasil investasi, hasil yang diperoleh dari SBN lebih tinggi ketimbang saham. Namun, dari sisi ROI, saham tetap memberikan kontribusi terbesar yakni mencapai 8,32%,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News