CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Dapen Pertamina Bayar Manfaat Pensiun Rp 140,16 Miliar


Rabu, 19 Mei 2010 / 10:12 WIB
Dapen Pertamina Bayar Manfaat Pensiun Rp 140,16 Miliar


Reporter: Irma Yani | Editor: Test Test

JAKARTA.Hingga April 2010, Dana Pensiun (Dapen) Pertamina telah membayarkan manfaat pensiun sebesar Rp 140,16 miliar. Manfaat pensiun tertinggi yang dibayarkan mencapai sekitar Rp 12 juta, sedangkan manfaat terendah mencapai sekitar Rp 200.000.

"Rata-rata manfaat pensiun yang dibayarkan mencapai sekitar Rp 994.000 hingga Rp 1 juta," kata Direktur Administrasi dan Kepensiunan Dapen Pertamina Nanang Hendrian.

Ia menuturkan, hingga April 2010 peserta Dapen Pertamina mencapai 61.428 peserta. Dimana, katanya, jumlah itu terdiri atas 14.304 peserta aktif, 46.790 peserta yang sudah pensiun, dan 334 peserta yang manfaat pensiunnya masih tertunda. "Kami membayarkan manfaat pensiun bagi sekitar 46.000 peserta yang sudah memasuki masa pensiun," katanya.

Nanang mengatakan, peserta aktif adalah mereka yang masih membayaran iuran. Sementara, "Yang ditunda itu adalah mereka yang sudah tidak membayar iuran lagi tetapi belum masuk masa pensiun atau melakukan pensiun dini," jelasnya.

Ia menambahkan, sepanjang tahun lalu manfaat pensiun yang dibayarkan Dapen Pertamina mencapai Rp 565,97 miliar. "Kami harus
membayarkan manfaat pensiun sekitar Rp 47 miliar per bulannya," ucap Nanang.

Selama empat bulan pertama di 2010, Dapen Pertamina telah menerima iuran normal dari peserta sebesar Rp 32,76 miliar dan
iuran tambahan sebesar Rp 140,35 miliar. "Sepanjang 2009, iuran normal mencapai Rp 104,92 miliar dengan iuran tambahan sebesar
Rp 227,71 miliar," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×