kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dana Kelolaan Investasi Dana Pensiun Diproyeksi Terus Bertumbuh pada Tahun Ini


Jumat, 18 Februari 2022 / 18:49 WIB
Dana Kelolaan Investasi Dana Pensiun Diproyeksi Terus Bertumbuh pada Tahun Ini
ILUSTRASI. Dana Kelolaan Investasi Dana Pensiun Diproyeksi Terus Bertumbuh pada Tahun Ini


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Dalam mengelola investasinya, sampai akhir tahun 2021 lalu industri Dana Pensiun ternyata masih banyak menempatkan asetnya ke obligasi terutama pada Surat Berharga Negara (SBN). Hal tersebut dikarenakan tren suku bunga deposito yang terus menurun sehingga ada perubahan penempatan aset dari deposito ke SBN.

Seperti yang di lihat dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Desember 2021, investasi dana pensiun ke SBN menyentuh Rp 92,60 triliun, naik 23,40% dari periode sama tahun lalu yang hanya menyentuh Rp 75,04 triliun. Alhasil, SBN menjadi instrumen paling besar yang dimiliki oleh industri dapen yang total investasinya mencapai Rp 316,98 triliun.

Sementara itu, aset deposito berjangka yang sebelumnya menjadi instrumen terbesar dengan nilai Rp 86,21 triliun di Desember 2020, turun 3,4% yoy menjadi Rp 83,59 triliun.

Baca Juga: Moeldoko: Permenaker 2/2022 Muncul untuk Hindari Tumpang Tindih JHT dengan JKP

Direktur Eksekutif Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) Bambang Sri Muljadi mengatakan, di tahun ini portofolio yang masih akan menjadi andalan industri Dapen masih relatif sama, namun yang akan mengalami kenaikan pada portofolio SBN dan Saham Bursa.

"Proyeksi dana kelolaan Dana Pensiun PPMP dan PPIP diproyeksikan naik 5%, sementara hasil investasi diproyeksikan naik rata 7,5%, faktor pendorongnya pada portofolio yang carry over dan investasi pada pasar saham diharapkan dapat mendorong ROI 2022 akan lebih tinggi 0,5% s/d 1,00%," ujar Bambang kepada kontan.co.id, Jumat (18/2).

Bambang menyebut, peluang di tahun ini yaitu, apabila dapat memanfaatkan naiknya IHSG secara selektif. Sementara tantangannya adalah, tingkat suku bunga yang semakin menurun, sehingga optimalisasi investasi yaitu ke pasar uang.

Baca Juga: Hotman Paris Ingatkan Menaker Kasus Asabri dan Jiwasraya Jika JHT Buruh Ditahan

"Strategi investasi Dapen di tahun ini, kami menempatkan pada SBN, dan pada Saham Bursa secara selektif dengan sistem Siap Untuk dijual (AFS), dan mengurangi investasi pada mutual funds yang bermasalah," kata Bambang.

Sedikit berbeda, Ketua Umum Perkumpulan DPLK Nur Hasan menyebut, portofolio yang masih menjadi andalan DPLK di tahun ini yaitu, deposito, obligasi pemerintah, dan obligasi korporasi.

Nur Hasan mengaku, untuk aset DPLK unaudited per Desember 2021 mencapai Rp 117 triliun atau alami kenaikannya 6%.

"Faktor pendorongnya yaitu, masalah kesadaran dari pemberi kerja peserta, selain itu kalau kita lihat dengan UU Cipta Kerja yang baru dan juga PP 35 khususnya pasal 58 yang di dalamnya mendorong bahwa kewajiban imbal pasar kerja bisa di cadangkan menggunakan DPLK, hal tersebut mendorong kesadaran perusahaan untuk mencadangkan imbal pasar kerja menggunakan DPLK," ungkap Nur Hasan.




TERBARU

[X]
×