Reporter: Issa Almawadi | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Dunia perbankan di Indonesia memiliki jumlah besar sumber daya manusia (SDM). Sayang, jumlah SDM tersebut tidak sebanding dengan kualitas kemampuan (skill).
Fakta itu pun diakui Wan Razly Abdullah, Direktur Keuangan Bank CIMB Niaga. Menurut Razly, kurangnya kemampuan jadi salah satu kekurangan dunia perbankan saat ini. "Orangnya banyak, tapi skill-nya kurang," terang Razly dalam acara ICAEW Economic Insight: South East Asia – Breakfast Briefing & Panel Discussion, Kamis (2/5).
Namun Razly mengaku, CIMB punya cara tersendiri untuk mengembangkan kemampuan para pegawainya. Razly bilang, CIMB memiliki semacam pusat pelatihan yang berlokasi di Bogor untuk membentuk SDM berkualitas mulai dari 'nol'. Razly juga menjelaskan, bujet untuk pengembangan kemampuan SDM di CIMB terbilang besar.
"Tiap tahun, kami siapkan dana Rp 130 miliar untuk kebutuhan pengembangan SDM," jelas Razly. Saat ini, CIMB memiliki sekitar 15 ribu pegawai di seluruh Indonesia.
Dalam training centre CIMB, para pegawai mendapat pelatihan selama dua tahun. Dalam periode pelatihan itu, pegawai CIMB akan ditempatkan secara bergiliran di berbagai divisi yang ada.
Razly juga menerangkan, CIMB sangat jarang menarik pegawai dari bank lain. Dia beralasan, strategi semacam itu tidak efektif karena suatu saat pegawai yang baru tersebut pasti akan pindah ke tempat kerja lain jika ada tawaran yang lebih baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News