kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.914.000   24.000   1,27%
  • USD/IDR 16.294   8,00   0,05%
  • IDX 7.895   -48,47   -0,61%
  • KOMPAS100 1.109   -11,24   -1,00%
  • LQ45 827   0,22   0,03%
  • ISSI 266   -2,02   -0,75%
  • IDX30 427   -0,69   -0,16%
  • IDXHIDIV20 494   0,59   0,12%
  • IDX80 125   0,10   0,08%
  • IDXV30 131   0,38   0,29%
  • IDXQ30 138   0,03   0,02%

Dana repatriasi Rp 130 T siap masuk perbankan


Senin, 24 Oktober 2016 / 15:26 WIB
Dana repatriasi Rp 130 T siap masuk perbankan


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Perbankan Indonesia tak perlu khawatir akan keterbatasan likuiditas pada jelang akhir tahun 2016 ini. Mirza Adityaswara, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) mengatakan, perbankan akan memperoleh tambahan likuiditas dari dana repatriasi program pengampunan pajak atau tax amnesty.

“Ada potensi dana repatriasi masuk ke likuiditas bank sebesar Rp 130 triliun di kuartal IV-2016,” kata Mirza, Senin (24/10). Selain itu, bank masih akan memperoleh tambahan likuiditas dari dana repatriasi pada kuartal I 2017. Nah, kehadiran dana repatriasi ini membantu kebutuhan likuiditas bank yang sedang tumbuh lambat.

BI memperkirakan, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) pada kisaran di atas 6% di akhir tahun 2016. Lanjutnya, DPK akan sedikit naik menjelang akhir tahun 2016 karena dana repatirasi dari program pengampunan pajak akan mulai masuk ke kantong perbankan pada Desember 2016.

Berdasarkan data BI, perbankan mencatat pertumbuhan DPK sebesar 6,68% menjadi Rp 4.499,2 triliun per Agustus 2016 dibandingkan posisi Rp 4.217,4 triliun per Agustus 2015. DPK itu terdiri dari giro sebesar Rp 985,0 triliun, tabungan sebesar Rp 1.439,3 triliun, dan deposito sebesar Rp 2.074,9 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×