Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Tidak hanya bank konvensional, bank syariah ikut memperbesar sumber pendanaan dari dana murah seperti tabungan. Bank Danamon Syariah misalnya, akan memperbesar porsi dana tabungan menjadi seimbang dengan deposito. Tujuannya, agar bank tidak membayar beban bunga yang tinggi sehingga akan mengerek kenaikan biaya dana.
“Porsi dana murah terhadap dana pihak ketiga (DPK) akan seimbang dengan deposito,” kata Herry Hykmanto, Direktur Bank Danamon Syariah, Selasa (16/9).
Adapun porsi dana murah dari tabungan dan giro sebesar 40% terhadap total DPK sebesar Rp 2 triliun per Juni 2014. Herry menambahkan, pihaknya akan memperbesar porsi tabungan melalui produk-produk baru.
Misalnya, memperbesar penyerapan produk tabungan untuk qurban. Sejak awal peluncuran akhir Agustus 2014, Danamon Syariah mencatat sudah ada 500 pembukaan rekening baru dari produk tabungan haji.
Anak usaha Bank Danamon Indonesia ini, menargetkan akan memperoleh 8.000 rekening nasabah tabungan qurban pada akhir tahun 2014.
Tabungan qurban ini memiliki sejenis dengan tabungan berjangka waktu 3 bulan - 24 bulan, dengan setoran awal minimal dari Rp 50 ribu per rekening. Herry menambahkan, selain tabungan qurban, pihakya akan mengembangkan produk tabungan baru, seperti tabungan umroh, serta membidik dana haji untuk memupuk likuiditas.
Danamon Syariah menargetkan, penghimpunan dana akan mencapai Rp 2,7 triliun pada akhir 2014, dengan realisasi sebesar Rp 2 triliun per Juni 2014. Herry menuturkan, pertumbuhan DPK tidak akan sekencang seperti tahun lalu, sehingga ini juga akan berdampak pada pertumbuhan pembiayaan yang ikut melambat karena keterbatasan likuiditas.
Sedangkan, target pembiayaan akan mencapai Rp 2,7 triliun per akhir 2014, dengan realisasi sebesar Rp 2,1 triliun per Juni 2014. Adapun, pembiayaan ini banyak mengalir ke segmen usaha kecil dan menengah, serta koperasi. Kemudian, pembiayaan ini untuk sektor perdagangan dan transportasi. “Kami optimis, laba masih akan tumbuh dengan target tersebut,” ujarnya.
Lanjutnya, melalui pertumbuhan DPK dan pembiayaan yang seimbang akan membuat rasio pembiayaan terhadap dana atau finance to deposit (FDR) menurun menjadi 100%, dari posisi 111% per Juni 2014. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rasio FDR ini lebih tinggi dari posisi FDR rata-rata bank syariah sebesar 95,50% per Juni 2014.
Sementara itu, sumber pendanaan lain dari pembiayaan adalah dari modal. Herry bilang, modal masih cukup untuk membantu pertumbuhan pembiayaan, jika kurang maka induk usaha tidak segan menyetorkan modal tambahan. "Danamon Syariah akan menjaga rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) di level 14%,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News