kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -16.000   -0,82%
  • USD/IDR 16.295   0,00   0,00%
  • IDX 7.069   24,22   0,34%
  • KOMPAS100 1.030   7,41   0,72%
  • LQ45 797   1,70   0,21%
  • ISSI 227   3,06   1,37%
  • IDX30 416   -0,15   -0,04%
  • IDXHIDIV20 488   -3,49   -0,71%
  • IDX80 116   0,79   0,69%
  • IDXV30 119   1,25   1,05%
  • IDXQ30 135   -0,96   -0,71%

Danantara Diisukan Bakal Akuisisi Saham Bank Syariah Indonesia (BRIS) dari Bank BUMN


Minggu, 01 Juni 2025 / 20:23 WIB
Danantara Diisukan Bakal Akuisisi Saham Bank Syariah Indonesia (BRIS) dari Bank BUMN
ILUSTRASI. Rekening Dana Nasabah: Staf membuka layanan Rekening Dana Nasabah (RDN) Online Bank Syariah Indonesia (BSI) usai peluncuran di Jakarta, Selasa (16/01/2024).


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

Adapun, dengan rencana divestasi ini, Bank Mandiri bisa dibilang menjadi yang paling terdampak sebagai pemegang saham pengendali. Dalam hal ini, kinerja Bank Mandiri dalam jangka pendek dan menengah bakal terpengaruh.

Ambil contoh, per Maret 2025, BSI berkontribusi terhadap laba anak usaha yang dimiliki Bank Mandiri senilai Rp 968 miliar. Dengan nilai sebesar itu, kontribusinya mencapai sekitar 62,37% dari total laba usaha bank berlogo pita emas tersebut.

KONTAN juga telah menghubungi Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi terkait dampaknya ke kinerja dari rencana tersebut. Hanya saja, Darmawan juga tak merespons pertanyaan KONTAN.

Baca Juga: BSI Wealth Insight Hadir di GIFS 2025, Memberi Lebih Untuk Nasabah Prioritas

Lebih lanjut, Emir pun menilai ini akan memunculkan kembali persaingan antara bank-bank BUMN untuk memperebutkan laba paling besar, terlebih laba secara konsolidas. Seperti diketahui, BRI masih menjadi bank BUMN dengan laba terbesar per Maret 2025 senilai Rp 13,8 triliun, disusul oleh Bank Mandiri yang senilai Rp 13,2 triliun.

“Kalau sekarang BSI kan dikonsolidasikan ke Bank Mandiri, nah nanti kita lihat Bank BUMN akan bersaing jika BSI benar-benar jadi bank BUMN,” ujarnya.

Analis RHB Sekuritas Indonesia Andrey Wijaya berpandangan jika BSI benar-benar dilepas dari Bank Mandiri tentu memiliki dampak yang signifikan. Mengingat, Bank Mandiri akan kehilangan salah satu sumber pertumbuhan pendapatannya.

 

“Modal atau kas yang didapatkan dari divestasi saham BSI haru segera diinvestasikan ke asset yang punya return tinggi,” ujar Andrey

Di sisi lain, BSI juga akan kehilangan sinergi yang selama ini sudah terjalin dengan para induk perusahaannya. Dalam hal ini, tak hanya Bank Mandiri maupun bank BUMN lainnya seperti BNI dan BRI.

Baca Juga: Menakar Cuan Pembagian Dividen Bank Syariah Indonesia (BRIS)

Sementara itu, Investment Analyst Edvisor Profina Visindo, Indy Naila membenarkan bahwa ada potensi Bank Mandiri akan kehilangan fee based income atau dividen yang selama ini didapatkan dari BSI. Namun, ia melihat itu tak signifikan.

“Tidak terlalu signifikan walaupun tetap ada strategi untuk perbaikan kinerja keuangan,” kata Indy.

Terakhir, ia juga percaya Bank Mandiri memiliki laba yang dapat berasal dari segmen bisnis lain. Ditambah, Bank Mandiri akan mendapatkan dana untuk ekspansi bisnis atau pengembangan produk ke depannya.

Selanjutnya: Perbaikan Kinerja Bank Raksasa RI Belum Signifikan Tapi Sahamnya Sudah Meroket

Menarik Dibaca: Peringatan Dini Cuaca Besok 2-3 Juni, Provinsi Ini Staus Siaga Hujan Sangat Lebat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×