Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penggunaan teknologi digital di dalam ekosistem sektor jasa keuangan sudah berkembang menjadi hal yang esensial. Untuk itu, PT Danareksa Finance sebagai salah perusahaan pembiayaan mengambil strategi berkolaborasi dengan perusahaan platform digital atau fintech lending untuk menjaga pertumbuhan.
Dengan kolaborasi tersebut, Danareksa Finance berharap bisa terus meningkatkan pertumbuhan aset produktif yang berkesinambungan, khususnya dalam pembiayaan kepada pelaku UMKM.
Dalam berkolaborasi dengan fintech, Danareksa Finance telah meneken Perjanjian Kerja Sama dengan PT Investree Radhika Jaya. Dengan kerja sama itu, perusahaan bisa melakukan pembiayaan channeling melalui platform digital/fintech lending Investree.
Baca Juga: Multifinance Geber Pertumbuhan Pembiayaan di Luar Jawa
Penyaluran pembiayaan melalui platform digital ini diharapkan dapat menjangkau debitur pelaku usaha baru yang belum tersentuh pembiayaan perbankan demi mendorong percepatan inklusi keuangan, serta memperluas akses pembiayaan berbasis digital.
Direktur Utama PT Danareksa Finance Bonifacius Prasetyo mengatakan, Danareksa Finance berkomitmen untuk terus menciptakan nilai tambah dan memberikan dampak positif berkelanjutan terhadap perkembangan pelaku UMKM sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia.
“Hal ini menunjukkan komitmen Danareksa Finance untuk memperluas jangkauan nasabah ke pelaku UMKM yang saat ini baru mencapai 16% dari total portfolio kami, sekaligus memanfaatkan teknologi digital, sehingga proses akuisisi pelaku UMKM tersebut menjadi lebih efisien dengan tetap terjaga kualitasnya," kata Bonifacius dalam keterangannya, Jumat (18/3).
Dia menambahkan, kolaborasi semacam ini akan terus ditingkatkan dan dikembangkan sebagai bentuk perwujudan Rencana Kerja & Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2022 PT Danareksa Finance yang bertemakan “more than just financing”.
Baca Juga: Genjot Pinjaman, Investree Gandeng Danareksa Finance Jadi Lender Institusi
Dalam RKAP sejalan dengan lima Prioritas Kementerian BUMN, di antaranya aspek Nilai Ekonomi & Sosial untuk Masyarakat dan Inovasi Model Bisnis.
Tahun lalu, kinerja Danareksa Finance masih terbilang baik di tengah kondisi ketidakpastian bisnis pada umumnya dan penurunan total aset industri perusahaan pembiayaan pada khususnya.
Hal ini ditunjukkan antara lain dengan Laba Bersih yang meningkat 16% dari tahun sebelumnya dan BOPO yang dijaga cukup rendah dibandingkan industri yaitu 66% serta NPF Netto yang dikelola di bawah 1,00% yaitu 0,56%.
"Pencapaian kinerja keuangan ini dapat dicapai berkat arahan dan dukungan dari Pemegang Saham serta kolaborasi dengan stakeholders lainnya” tutup Boni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News