Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. PT Danareksa Investment Management (DIM) menargetkan bisa menggenggam dana kelolaan Rp 16 triliun tahun ini. Target tersebut naik sekitar 15,9% dibandingkan realisasi akhir tahun 2012 sebesar Rp 13,8 triliun.
Direktur DIM Prihatmo Hari mengatakan, Danareksa akan fokus pada reksadana terbuka untuk menggenjot dana kelolaan. "Produk reksadana terbuka struktur bisnisnya lebih menguntungkan karena management fee lebih besar dibandingkan reksadaa lainnya," ujar Hari, Selasa (22/1).
Hari merinci, dari realisasi dana kelolaan tahun lalu senilai Rp 13,8 triliun, sekitar 30% merupakan reksadana terbuka. Sisanya sekitar 30% merupakan reksadana terproteksi, 30% merupakan reksadana penyertaan terbatas (RDPT) dan 10% lainnya merupakan kontrak investasi kolektif efek beragun aset (KIK EBA).
DIM menargetkan tahun ini porsi reksadana terbuka bisa naik menjadi 40% hingga 50% terhadap total dana kelolaan. DIM juga akan menggenjot dana kelolaan dengan memperbesar KIK-EBA. "Tahun 2012 lalu KIK EBA bisa Rp 1 triliun, diperkirakan tahun ini bisa lebih baik. Namun untuk KIK EBA kami belum menerima mandatnya," ujar Hari.
Zulfa Hendri, Direktur Utama DIM mengatakan, pertumbuhan dana kelolaan tahun ini akan dikejar dari penambahan dana nasabah lama. "Namun, nasabah baru juga tetap akan kami kejar," tutur Zulfa.
Empat reksadana terproteksi
Tahun ini DIM tidak akan agresif meluncurkan produk baru. Menurut Zulfa, pihaknya berencana hanya akan meluncurkan empat produk reksadana terproteksi anyar. "Tahun ini kami akan meluncurkan reksadana terproteksi untuk menggantikan yang sudah jatuh tempo," tutur Zulfa. Reksadana terproteksi DIM yang jatuh tempo mencapai sekitar Rp 500 miliar.
Rencananya, DIM akan meluncurkan dua produk reksadana terproteksi pada kuartal I tahun ini. Dua produk lagi akan diluncurkan pada kuartal II. Namun, Zulfa enggan menyebut secara rinci rencana penerbitan produk baru tersebut.
"Reksadana terproteksi masih menarik bagi investor sehingga akan kami terbitkan," kata Zulfa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News