Reporter: Dina Farisah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Dana Pensiun (Dapen) Pertamina agresif mencari ladang baru investasi. Belum puas masuk ke perusahaan energi, Dapen Pertamina tengah merancang akuisisi perusahaan properti.
Presiden Direktur Dana Pensiun Pertamina, Helmi Kamal Lubis menjelaskan, pihaknya tengah mempersiapkan proses akuisisi sebuah perusahaan properti yang sudah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Hingga kini, Dapen Pertamina sudah melakukan serangkaian proses mulai dari kunjungan, survei hingga due dilligence. Tujuan Dapen Pertamina mengincar perusahaan properti adalah mendapat saham sekaligus menyediakan rumah bagi para pensiunan Pertamina.
"Kami tidak sendiri dalam mengakuisisi perusahaan properti ini. Kami bekerjasama dengan perusahaan keuangan asal Timur Tengah akan akuisisi 40% salah satu saham properti," ujar Helmi kepada KONTAN, Selasa (3/11).
Dari total 40% saham, kelak Dapen Pertamina hanya menguasai 2%-3%. Mayoritas saham properti ini dimiliki partner. Dapen Pertamina akan menyediakan anggaran sekitar Rp 50 miliar-Rp 60 miliar.
Adapun total akuisisi 40% saham properti itu sekitar Rp 2 triliun. Helmi enggan menyebut nama emiten tersebut. Namun, kabar beredar, perusahaan yang menjadi incaran adalah PT Hanson International Tbk (MYRX).
Meski kepemilikan saham Dapen Pertamina mini, Helmi bilang, pihaknya bisa menempatkan orang di posisi direktur utama, direktur keuangan dan komisaris. Dia menambahkan strategi bisnis ini bertujuan menyediakan hunian bagi pensiunan Pertamina.
Saat ini, jumlah pensiunan Pertamina sebanyak 46.000 orang dan sangat potensial sebagai debitur properti. Nantinya harga properti yang disiapkan di bawah Rp 500 juta.
"Pensiunan Pertamina ada 46.000 orang. Kalau 20%-nya saja yang order rumah kepada perusahaan properti, maka harga saham properti itu akan naik. Karena itu, kami beli dulu sahamnya," kata Helmi.
Bagi pensiunan Pertamina juga diuntungkan. Pasalnya, bisa mendapat diskon khusus sekitar 30%. Cash back ini bisa untuk membayar cicilan setiap bulannya. Berdasarkan hitung-hitungan, cash back bisa untuk membayar cicilan selama tujuh tahun.
Helmi berharap, akuisisi perusahaan properti ini dapat dieksekusi pada November ini. Target paling lambat tuntas akhir tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News