Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) meluncurkan sistem pusat data aset atau asset registry multifinance, kini himpunan data semakin bertambah. Asset registry ini dioperasikan oleh PT Rapi Utama Indonesia (Rapindo).
Pusat data aset ini mampu menghindari terjadinya double multiple pledging maupun financing yang disinyalir banyak dilakukan perusahaan pembiayaan. Sistem ini merupakan pusat data aset multifinance, yang berupa nomor rangka, nomor mesin, nomor sasis, dan nomor plat kendaraan bermotor yang menjadi agunan.
“Saat ini data aset yang sudah terdaftar di Rapindo mencapai 1,8 juta data atau sekitar 12% dari data aset pembiayaan yang berjumlah 18 juta data. Jumlah anggota Rapindo saat ini berjumlah 76 perusahaan pembiayaan,” ujar Ketua APPI Suwandi Wiratno di Jakarta, Selasa (20/8).
Baca Juga: APPI: Penurunan suku bunga multifinance tergantung bunga kredit perbankan
Suwandi menyebut Rapindo memiliki kapasitas menampung hingga 100 juta data. Memang saat ini baru 1,8 juta data yang sudah dikelola Rapindo. Menurut Suwandi, memang ada kendala menghimpun 18 juta data lantaran belum semua anggota menjadi anggota.
Selain itu proses input data dilakukan secara bertahap sehingga membutuhkan waktu. Suwandi juga mengaku ada beberapa data ada di dua perusahaan, namun Ia bilang kasus ini bukanlah double pledging. Lantaran bisa saja data pembiayaan tersebut sudah lunas, tapi belum dirapikan oleh perusahaan tersebut lalu sudah terekam oleh perusahaan lain.
Baca Juga: Meski BOPO melandai, APPI mengingatkan multifinance lebih efisien dalam berbisnis
Jumlah perusahaan pembiayaan yang berganbung dengan Rapindo masih jauh dari jumlah total industri sebanyak 183 perusahaan pembiayaan. Suwandi menyebut tidak semua perusahaan pembiayaan memiliki kepentingan untuk menjadi anggota Rapindo.
“Tidak 183 perusahaan pembiayaan bermain di kendaraan roda empat dan dua. Misalnya hanya di multiguna saja jadi datanya tidak sama dengan yang dibutuhkan Rapindo. Dari jumlah tersebut, kita kira ada 120 perusahaan yang berpotensial menjadi anggota Rapindo,” imbuh Suwandi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News