kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.250.000   11.000   0,49%
  • USD/IDR 16.607   16,00   0,10%
  • IDX 8.125   6,55   0,08%
  • KOMPAS100 1.118   -1,11   -0,10%
  • LQ45 784   -0,99   -0,13%
  • ISSI 287   0,40   0,14%
  • IDX30 412   -0,65   -0,16%
  • IDXHIDIV20 464   -2,87   -0,62%
  • IDX80 123   0,11   0,09%
  • IDXV30 133   -0,45   -0,34%
  • IDXQ30 129   -0,88   -0,68%

Dari Bank Pundi, rugi Bank Banten membengkak


Selasa, 16 Agustus 2016 / 20:51 WIB
Dari Bank Pundi, rugi Bank Banten membengkak


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk sampai semester 1 2016 mencatatkan kinerja yang buruk. Hal ini bisa dilihat dari kerugian bersih sebesar Rp 180 miliar. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, rugi bersih ini mengalami kenaikan 47,54% yoy.

Dalam laporan keuangan publikasi Bank Banten yang diterbitkan Selasa, (16/8) disebut kerugian ini disebabkan karena pendapatan bunga bersih turun 81,82% yoy menjadi hanya Rp 44 miliar. Untungnya, beban operasional selain bunga turun 32,75% yoy menjadi Rp 269 miliar.

Dari fungsi intermediasi, tercatat kredit bank yang dulu bernama Bank Pundi ini mengalami penurunan 35% yoy menjadi Rp 3,4 triliun. Sebagai informasi, sebelumnya Bank Banten mengatakan kedepannya akan fokus ke pembiyaaan konsumer dan mikro sebagai perhatian utama.

Dari sisi DPK tercatat, juga turun sebesar 33,96% yoy menjadi Rp 4,07 triliun. Penurunan ini utamanya karena pada dana murah atau CASA yang cukup besar yaitu sebanyak 43,16% yoy. Tercatat sampai Juni 2016, CASA hanya menyumbang 9,08% dari total DPK Bank Banten.

Walhasil, aset Bank Banten pun anjlok 29,01% yoy menjadi Rp 5,2 triliun. Namun karena suntikan dana dari Pemprov Banten dan MNC Capital, tercatat CAR Bank Banten masih mengalami kenaikan 117bps menjadi 11,29%.

Untuk kredit macet, tercatat sampai semester 1 2016, mengalami penurunan yang cukup besar yaitu mencaai 298bps menjadi 5,04%. Otomatis Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) juga turun sebesar 69,3% yoy menjadi Rp 59 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×