kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.754.000   -4.000   -0,23%
  • USD/IDR 16.870   -305,00   -1,84%
  • IDX 5.996   -514,48   -7,90%
  • KOMPAS100 847   -82,06   -8,83%
  • LQ45 668   -66,74   -9,09%
  • ISSI 186   -15,12   -7,51%
  • IDX30 353   -34,16   -8,83%
  • IDXHIDIV20 427   -41,35   -8,83%
  • IDX80 96   -9,67   -9,17%
  • IDXV30 102   -9,19   -8,28%
  • IDXQ30 116   -10,74   -8,46%

Dari Bank Pundi, rugi Bank Banten membengkak


Selasa, 16 Agustus 2016 / 20:51 WIB
Dari Bank Pundi, rugi Bank Banten membengkak


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk sampai semester 1 2016 mencatatkan kinerja yang buruk. Hal ini bisa dilihat dari kerugian bersih sebesar Rp 180 miliar. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, rugi bersih ini mengalami kenaikan 47,54% yoy.

Dalam laporan keuangan publikasi Bank Banten yang diterbitkan Selasa, (16/8) disebut kerugian ini disebabkan karena pendapatan bunga bersih turun 81,82% yoy menjadi hanya Rp 44 miliar. Untungnya, beban operasional selain bunga turun 32,75% yoy menjadi Rp 269 miliar.

Dari fungsi intermediasi, tercatat kredit bank yang dulu bernama Bank Pundi ini mengalami penurunan 35% yoy menjadi Rp 3,4 triliun. Sebagai informasi, sebelumnya Bank Banten mengatakan kedepannya akan fokus ke pembiyaaan konsumer dan mikro sebagai perhatian utama.

Dari sisi DPK tercatat, juga turun sebesar 33,96% yoy menjadi Rp 4,07 triliun. Penurunan ini utamanya karena pada dana murah atau CASA yang cukup besar yaitu sebanyak 43,16% yoy. Tercatat sampai Juni 2016, CASA hanya menyumbang 9,08% dari total DPK Bank Banten.

Walhasil, aset Bank Banten pun anjlok 29,01% yoy menjadi Rp 5,2 triliun. Namun karena suntikan dana dari Pemprov Banten dan MNC Capital, tercatat CAR Bank Banten masih mengalami kenaikan 117bps menjadi 11,29%.

Untuk kredit macet, tercatat sampai semester 1 2016, mengalami penurunan yang cukup besar yaitu mencaai 298bps menjadi 5,04%. Otomatis Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) juga turun sebesar 69,3% yoy menjadi Rp 59 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×