Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk sampai semester 1 2016 mencatatkan kinerja yang buruk. Hal ini bisa dilihat dari kerugian bersih sebesar Rp 180 miliar. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, rugi bersih ini mengalami kenaikan 47,54% yoy.
Dalam laporan keuangan publikasi Bank Banten yang diterbitkan Selasa, (16/8) disebut kerugian ini disebabkan karena pendapatan bunga bersih turun 81,82% yoy menjadi hanya Rp 44 miliar. Untungnya, beban operasional selain bunga turun 32,75% yoy menjadi Rp 269 miliar.
Dari fungsi intermediasi, tercatat kredit bank yang dulu bernama Bank Pundi ini mengalami penurunan 35% yoy menjadi Rp 3,4 triliun. Sebagai informasi, sebelumnya Bank Banten mengatakan kedepannya akan fokus ke pembiyaaan konsumer dan mikro sebagai perhatian utama.
Dari sisi DPK tercatat, juga turun sebesar 33,96% yoy menjadi Rp 4,07 triliun. Penurunan ini utamanya karena pada dana murah atau CASA yang cukup besar yaitu sebanyak 43,16% yoy. Tercatat sampai Juni 2016, CASA hanya menyumbang 9,08% dari total DPK Bank Banten.
Walhasil, aset Bank Banten pun anjlok 29,01% yoy menjadi Rp 5,2 triliun. Namun karena suntikan dana dari Pemprov Banten dan MNC Capital, tercatat CAR Bank Banten masih mengalami kenaikan 117bps menjadi 11,29%.
Untuk kredit macet, tercatat sampai semester 1 2016, mengalami penurunan yang cukup besar yaitu mencaai 298bps menjadi 5,04%. Otomatis Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) juga turun sebesar 69,3% yoy menjadi Rp 59 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News