kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Demi naik kelas, sejumlah bank ini berlomba menambah modal di semester II-2019


Sabtu, 07 September 2019 / 16:34 WIB
Demi naik kelas, sejumlah bank ini berlomba menambah modal di semester II-2019
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah BCA Syariah


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

Efdinal menambahkan, penambahan modal akan digunakan untuk ekspansi kredit Bank Oke. Dalam jangka panjang, tambahan modal dari Apro akan digunakan untuk meningkatkan kelas menjadi Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 3.

“Dalam beberapa tahun mendatang, tiap tahun pemegang saham juga akan tambah modal Rp 500 miliar hingga total penambahan modal mencapai Rp 3 triliun. Ini sesuai dengan komitmen kami kepada OJK untuk naik BUKU 3,” lanjut Efdinal.

Kini diperkirakan modal inti Bank Oke senilai Rp 1,48 triliun. Nilai tersebut berasal dari penjumlahan modal inti perseroan pada Juni 2019 senilai Rp 1,04 triliun dan modal inti Bank Dinar pada periode yang sama senilai Rp 436,66 miliar. Artinya untuk bisa naik kelas menjadi BUKU 3 dengan modal inti di atas Rp 5 triliun, Bank Oke masih butuh sekitar Rp 3,52 triliun lebih.

Baca Juga: Empat emiten bank akan rights issue, ini pendapat analis

Strategi dan target serupa juga tengah dibidik Bank CCB yang juga punya rencana rights issue demi bisa naik kelas ke BUKU 3.

Penambahan modal ini diharapkan dapat memperkuat dan meningkatkan modal inti Bank CCB sehingga dapat diklasifikasikan sebagai BUKU 3 di Indonesia dengan tujuan untuk memastikan kecukupan rasio kecukupan modal guna pengembangan bisnis perseroan,” tulis Bank CCB dalam keterbukaan informasinya, Rabu (4/9).

Target menjadi BUKU 3 dibidik seiring rencana ekspansi kredit Bank CCB ke segmen korporat besar. Sementara per Juni 2019, perseroan tercatat memiliki modal inti senilai Rp 2,08 triliun, artinya Bank CCB masih butuh tambahan modal inti hingga Rp 2,92 triliun lebih.

Sedangkan aksi rights issue ini akan dilaksanakan dengan menerbitkan saham sebanyak-banyaknya sejumlah 32 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100. Bank CCB juga akan menggelar RUPSLB pada 11 Oktober mendatang guna meminta restu kepada pemegang saham.

“Apabila pemegang saham Bank CCB tidak melaksanakan HMETD yang dimilikinya maka kepemilikan pemegang saham akan terdilusi maksimum hingga 65,8%,” lanjut manajemen.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×