Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memang telah menerbitkan aturan pembatasan maksimal (capping) bunga deposito yang berlaku sejak 1 Oktober 2014. Meski begitu, pertumbuhan deposito hingga akhir tahun ini diprediksi tetap lebih tinggi dibandingkan giro dan tabungan yang masuk dana murah alias current account saving account (CASA).
Merujuk data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) per September 2014, jumlah deposito yang dihimpun bank umum tercatat berjumlah Rp 1.819,31 triliun. Angka ini tumbuh 20,35% dibandingkan periode yang sama setahun lalu, yang sebesar Rp 1.511,63 triliun.
Bandingkan dengan CASA bank umum yang bernilai Rp 2.118,59 triliun. Jumlah tersebut naik 6,84% dari perolehan per September 2013 yang berjumlah Rp 1.982,79 triliun.
Tingginya suku bunga deposito sepanjang tahun 2014 menyebabkan penempatan dana dalam deposito menarik minat nasabah. Bahkan meski OJK telah mencoba mengerem laju bunga deposito, tetap saja tingkat pertumbuhan produk ini bakal lebih kencang dari CASA.
Kondisi ini diamini oleh Jahja Setiatmadja, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Disparitas tinggi antara suku bunga deposito dan bunga CASA menyebabkan tren tersebut akan terus berlanjut. "Sebetulnya CASA BCA masih tumbuh sangat baik. Hanya saja perbedaan selisih bunga deposito dan tabungan sebesar 6% menyebabkan banyak yang memilih deposito," ujarnya kepada KONTAN, Jumat (5/12).
Jahja menambahkan, kegiatan ekonomi bisnis di Indonesia yang masih lesu menyebabkan banyak dana menganggur yang diparkir di deposito. Sayang Jahja enggan memberikan prediksi pertumbuhan deposito maupun CASA BCA pada akhir 2014.
Berdasarkan laporan keuangan BCA, deposito di kuartal III 2014 mencapai Rp 102,75 triliun alias naik 31,37% dari tahun lalu. Sementara CASA BCA yang bernilai Rp 329,25 triliun, hanya membukukan pertumbuhan 2,20% dibandingkan tahun lalu.
Di sisi lain, Bank CIMB Niaga tetap memprioritaskan pertumbuhan CASA. "Makanya kami maksimalkan layanan rekening ponsel, internet banking dan sebagainya," terang Wan Razly, Direktur Strategi dan Keuangan Bank CIMB Niaga.
Jumlah deposito CIMB Niaga hingga kuartal III 2014 mencapai Rp 88,24 triliun atau tumbuh 1,72%. Sedangkan CASA bank asal Malaysia tersebut melesat hingga 6,18% menjadi Rp 73,83 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News