kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Deposito masih tumbuh lebih tinggi dari tabungan


Sabtu, 06 Desember 2014 / 10:46 WIB
Deposito masih tumbuh lebih tinggi dari tabungan
ILUSTRASI. Ini lo cara menata ruang tamu kecil di rumah Moms


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memang telah menerbitkan aturan pembatasan maksimal (capping) bunga deposito yang berlaku sejak 1 Oktober 2014. Meski begitu, pertumbuhan deposito hingga akhir tahun ini diprediksi tetap lebih tinggi dibandingkan giro dan tabungan yang masuk dana murah alias current account saving  account (CASA).

Merujuk data Lembaga Penjamin  Simpanan  (LPS)  per September 2014, jumlah deposito  yang  dihimpun  bank umum tercatat berjumlah Rp 1.819,31  triliun. Angka  ini tumbuh 20,35% dibandingkan periode  yang  sama  setahun lalu, yang sebesar Rp 1.511,63 triliun.

Bandingkan dengan CASA  bank umum yang bernilai Rp 2.118,59 triliun. Jumlah tersebut naik 6,84% dari perolehan per September 2013 yang berjumlah Rp 1.982,79 triliun.

Tingginya suku bunga deposito  sepanjang  tahun  2014 menyebabkan  penempatan dana dalam deposito menarik minat nasabah. Bahkan meski OJK  telah mencoba mengerem laju bunga deposito, tetap saja  tingkat  pertumbuhan produk ini bakal lebih kencang dari CASA.

Kondisi  ini  diamini  oleh Jahja  Setiatmadja, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Disparitas  tinggi antara suku bunga deposito dan bunga CASA menyebabkan tren tersebut akan terus berlanjut.  "Sebetulnya CASA BCA masih tumbuh sangat baik. Hanya saja perbedaan  selisih bunga deposito dan tabungan sebesar 6% menyebabkan banyak yang memilih deposito," ujarnya kepada KONTAN, Jumat (5/12).

Jahja menambahkan, kegiatan ekonomi bisnis di Indonesia yang masih lesu menyebabkan banyak  dana menganggur yang diparkir di deposito. Sayang Jahja enggan memberikan prediksi pertumbuhan  deposito  maupun CASA BCA pada akhir 2014.

Berdasarkan laporan keuangan BCA, deposito  di kuartal III 2014 mencapai Rp 102,75 triliun alias naik 31,37% dari  tahun  lalu. Sementara CASA BCA yang bernilai Rp 329,25 triliun, hanya membukukan pertumbuhan 2,20% dibandingkan tahun lalu.

Di sisi lain, Bank CIMB Niaga tetap memprioritaskan pertumbuhan CASA. "Makanya kami maksimalkan layanan  rekening ponsel, internet banking dan sebagainya," terang Wan Razly,  Direktur Strategi dan Keuangan Bank CIMB Niaga.

Jumlah deposito CIMB Niaga hingga kuartal III 2014 mencapai Rp 88,24 triliun atau tumbuh  1,72%.  Sedangkan CASA bank asal Malaysia tersebut melesat hingga 6,18% menjadi Rp 73,83 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×