Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Jelang akhir tahun 2016, kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) masih tumbuh lambat. Berdasarkan data uang beredar oleh Bank Indonesia (BI) yang terbit 30 Desember 2016 tercatat kredit UMKM tumbuh 11,4% atau senilai Rp 804,1 triliun per November 2016 dibandingkan posisi Rp 721,5 triliun per November 2015.
BI melaporkan kredit UMKM ini tumbuh sedikit lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 11,2% atau senilai Rp 796,3 triliun per Oktober 2016. Sebelum tutup buku tahun 2016, semua segmen kredit UMKM mencatat kenaikan kredit.
Misalnya, pertumbuhan tertinggi adalah kredit kecil dengan pertumbuhan 15,4% atau menjadi Rp 239,8 triliun per November 2016 dibandingkan posisi Rp 207,7 triliun per November 2015. Kemudian kredit mikro tumbuh 14,7% menjadi Rp 181,8 triliun per November 2016 dibandingkan posisi Rp 158,6 triliun per November 2015.
Sedangkan, segmen kredit menengah masih mencatat pertumbuhan kredit single digit yaitu tumbuh 7,7% atau menjadi Rp 382,5 triliun per November 2016 dibandingkan posisi Rp 355,2 triliun per November 2015. Kredit menengah ini memiliki porsi terbesar atau hingga 47% terhadap total kredit UMKM.
Adapun jenis penggunaan kredit UMKM terdiri dari kredit modal kerja sebesar Rp 584,6 triliun atau tumbuh 10,2% per November 2016. Dan penggunaan kredit UMKM untuk investasi sebesar Rp 219,4 triliun atau tumbuh 14,9% per November 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News