kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Di tengah pandemi, BPD jadi juara penyaluran kredit


Sabtu, 03 Oktober 2020 / 16:20 WIB
Di tengah pandemi, BPD jadi juara penyaluran kredit


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonomi di daerah lebih bergairah dan dinamis saat ini. Ini membuat penyaluran kredit Bank Pembangunan Daerah (BPD) tumbuh lebih baik dari kelompok bank lain hingga Agustus 2020. 

Secara tahunan atau year on year (YoY), BPD mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 6,86% pada Agustus 2020. Jauh lebih tinggi dari pertumbuhan kredit secara industri yakni 1,04%. Sementara bank BUMN hanya tumbuh 3,05%, bank swasta nasional (BUSN) devisa turun 1,76%, bank campuran tumbuh 0,9% dan bank asing turun 5,21%. 

Secara year to date (ytd) atau dibanding akhir tahun 2019, kredit BPD juga tumbuh sebesar 1,7%. Sedangkan bank BUMN saja masih turun 0,88%. 

Baca Juga: Perbanas: PLJP dari BI untuk berjaga-jaga jika pandemi berlangsung lama

Wimboh Santoso, Ketua Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan, melihat capaian kredit BPD dan dibandingkan dengan kondisi industri maka dapat disimpulkan bahwa ekonomi di daerah masih tumbuh positif. 

"Oleh karena itu, kami akan mendorong percepatan pemulihan ekonomi melalui daerah bekerjasama dengan Pemerintah Daerah dan seluruh sektor keuangan di daerah.  Walaupun porsi kredit BPD lebih kecil dari bank swasta dan BUMN, namun kita akan mendorong dari daerah dulu karena potensinya ada disana," kata Wimboh rapat dengan komis XI DPR, Rabu (1/10).

OJK akan membawa platform digital pada semua kegiatan ekonomi di daerah melalui Usaha Mikro, Kecil, dan Menangah (UMKM) dan lembaga jasa keuangan daerah mulai dari hilir ke hulu. Digitalisasi itu akan membatu UMKM masuk ke platform e-commerce sehingga bisnisnya bisa semakin bergeliat.

Untuk mendorong pemulihan ekonomi dari daerah, pemerintah sudah melakukan penempatan dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) ke 7 BPD sebesar Rp 11,5 triliun sejak akhir Juli.  Wimboh bilang, BPD sudah me-leverage dana tersebut ke dalam penyaluran kredit sebesar Rp 9,18 triliun per 23 September 2020. Itu diberikan pada 43.564 debitur.

Baca Juga: Likuiditas longgar, bank belum tertarik manfaatkan PLJP dari Bank Indonesia

BPD optimis pertumbuhan kredit sampai akhir tahun akan semakin membaik dengan kondisi ekonomi di daerah yang kian bergerak dan ditambah dengan dukungan pemerintah. Setelah pada tujuh bank tersebut, pemerintah akan tempatkan  dana PEN pada 4 BPD lagi. 

Irmawati Sultan, Plt Direktur Utama Bank Sulselbar optimis penyaluran kredit perseroan bisa tumbuh lebih tinggi dari target dalam rencana bisnis bank  tahun ini yakni 7,5% karena makin membaiknya indeks kepercayaan konsumen di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.

Apalagi, Bank Sulselbar juga jadi salah satu bank yang akan mendapat penempatan dana PEN sekitar Rp 1 triliun.  Perjanjian Kerja Sama (PKS) penempatan dana PEN itu belum diteken, namun bank ini merencanakan akan memfokuskan sebagian besar disalurkan ke sektor produktif baik UMKM, konstruksi, industri dan jasa lainnya, serta BPR.  "Kami mengajukan dana PEN Rp 1 triliun dan akan kami leverage ke dalam penyaluran kredit sebesar Rp 2 triliun," kata Irma pada KONTAN.

BPD Bali juga optimis kredit makin membaik hingga akhir tahun sejalan dengan dibukanya kembali aktivitas ekonomi dan adanya dukungan dana PEN ke perseroan Rp 1 triliun. Per Agustus, penyaluran kredit bank ini tumbuh 3,8% jadi Rp 18,7 triliun.

Nyoman Sudharma, Direktur Utama BPD Bali mengatakan, pertumbuhan kredit tersebut ditopang dengan penyaluran dana PEN. Hingga saat ini, perseroan sudah menyalurkan kredit dari dana itu sebesar Rp 903 miliar dimana Rp 441 disalurkan ke UMKM. 

Baca Juga: Masih pandemi, begini strategi bank menggenjot penyaluran KPR

Sampai akhir tahun,  BPD Bali menargetkan portofolio kredit minimal sebesar Rp  18,9 triliun dan hingga September sudah tercapai sebesar Rp 18,8 triliun.

Sementara itu, BPD Jateng telah me-leverage dana PEN ke dalam penyaluran kredit sebesar Rp 2,79 triliun hingga 29 September. Itu diberikan kepada 16.485 debitur. 

Direktur Bisnis Ritel dan UUS Bank Jateng Hanawijaya menjabarkan, sebanyak 1,42 triliun disalurkan ke segmen konsumer,  Rp 414,3 miliar UMKM KUR, Rp 707,2 miliar ke UMKM non KUR, Rp 172,2 miliar ke segmen korporasi, dan Rp 82,5 miliar segmen komersial. 

Per Agustus, kredit Bank Jateng tercatat tumbuh 4,8% jadi Rp 49,9 triliun dan hingga akhir tahun perseroan menargetkan kredit Rp 50,1 triliun atau

Selanjutnya: Bank Banten dapat restu rights issue, berharap Pemprov segera kucurkan dana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×