Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
Apalagi, Bank Sulselbar juga jadi salah satu bank yang akan mendapat penempatan dana PEN sekitar Rp 1 triliun. Perjanjian Kerja Sama (PKS) penempatan dana PEN itu belum diteken, namun bank ini merencanakan akan memfokuskan sebagian besar disalurkan ke sektor produktif baik UMKM, konstruksi, industri dan jasa lainnya, serta BPR. "Kami mengajukan dana PEN Rp 1 triliun dan akan kami leverage ke dalam penyaluran kredit sebesar Rp 2 triliun," kata Irma pada KONTAN.
BPD Bali juga optimis kredit makin membaik hingga akhir tahun sejalan dengan dibukanya kembali aktivitas ekonomi dan adanya dukungan dana PEN ke perseroan Rp 1 triliun. Per Agustus, penyaluran kredit bank ini tumbuh 3,8% jadi Rp 18,7 triliun.
Nyoman Sudharma, Direktur Utama BPD Bali mengatakan, pertumbuhan kredit tersebut ditopang dengan penyaluran dana PEN. Hingga saat ini, perseroan sudah menyalurkan kredit dari dana itu sebesar Rp 903 miliar dimana Rp 441 disalurkan ke UMKM.
Baca Juga: Masih pandemi, begini strategi bank menggenjot penyaluran KPR
Sampai akhir tahun, BPD Bali menargetkan portofolio kredit minimal sebesar Rp 18,9 triliun dan hingga September sudah tercapai sebesar Rp 18,8 triliun.
Sementara itu, BPD Jateng telah me-leverage dana PEN ke dalam penyaluran kredit sebesar Rp 2,79 triliun hingga 29 September. Itu diberikan kepada 16.485 debitur.
Direktur Bisnis Ritel dan UUS Bank Jateng Hanawijaya menjabarkan, sebanyak 1,42 triliun disalurkan ke segmen konsumer, Rp 414,3 miliar UMKM KUR, Rp 707,2 miliar ke UMKM non KUR, Rp 172,2 miliar ke segmen korporasi, dan Rp 82,5 miliar segmen komersial.
Per Agustus, kredit Bank Jateng tercatat tumbuh 4,8% jadi Rp 49,9 triliun dan hingga akhir tahun perseroan menargetkan kredit Rp 50,1 triliun atau
Selanjutnya: Bank Banten dapat restu rights issue, berharap Pemprov segera kucurkan dana
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News