kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Diatur Kementerian BUMN, ini besaran tantiem direksi dan komisaris bank BUMN


Kamis, 21 Februari 2019 / 21:35 WIB
Diatur Kementerian BUMN, ini besaran tantiem direksi dan komisaris bank BUMN


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laba yang diperoleh bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tumbuh dobel digit di tahun lalu. Bankir pun mendapat limpahan bonus atau tantiem melimpah dari pencapaian kinerja tersebut. Pembagian tantiem tersebut merupakan kebijakan Kementerian BUMN.

Di PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), contohnya. Berdasarkan laporan keuangan BRI per Desember 2018, direksi BRI mendapatkan tantiem sebesar Rp 268,22 miliar. Nilai ini naik 12,01% dibandingkan periode sebelumnya Rp 239,46 miliar.

BRI sendiri memiliki 12 orang dewan direksi. Dus, bila dirata-ratakan, setiap direksi bisa mendapatkan tantiem sebesar Rp 22,35 miliar. "Yang memutuskan kebijakan tantiem adalah Kementerian BUMN. Saya tidak berwenang menjawab," ujar Komisaris Utama BRI Andrianof A. Chaniago kepada Kontan.co.id, Kamis (21/2).

Memang pembagian bonus bagi petinggi bank pelat merah diatur dalam Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-02/MBU/06/2016 Tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN.

Dalam aturan tersebut, tantiem diartikan sebagai penghargaan yang diberikan kepada direksi, komisaris dan sekretaris komisaris BUMN setiap tahun apabila mampu meraih laba perusahaan. Aturan ini direvisi dengan Peraturan Menteri BUMN PER-01/MBU/06/2017.

Sedangkan untuk komisaris, BRI memberikan tantiem sebesar Rp 99,29 miliar untuk buku 2018. Nilai ini turun tipis 0,36% dibandingkan 2017 sebesar Rp 99,62 miliar. BRI sendiri memiliki delapan orang dewan komisaris sehingga bila dirata-ratakan setiap satu orang komisaris mendapat tantiem Rp 12,41 miliar.

Tahun lalu, BRI membukukan laba bersih sebesar Rp 32,4 triliun atau tumbuh tumbuh 11,60% yoy dibandingkan tahun 2017 yang senilai Rp 29,04 triliun. Adapun kredit tumbuh 14,10% yoy menjadi Rp 843,6 triliun sepanjang tahun lalu.

Kenaikan tantiem yang diterima jajaran direksi dan komisaris juga terjadi di PT Bank Mandiri Tbk. Berdasarkan laporan keuangan Desember 2018, tantiem untuk direksi Bank Mandiri naik 38,74% menjadi Rp 272,537 miliar dari sebelumnya Rp 196,428 miliar.

Bank Mandiri memiliki 12 orang direksi dan bila dirata-ratakan setiap direksi mendapatkan bonus sebesar Rp 22,71 miliar. Sedangkan tantiem untuk dewan komisaris naik 23,87% menjadi Rp 89,17 miliar Adapun dewan komisaris Bank Mandiri terdiri dari delapan orang yang bila dirata-ratakan mendapatkan Rp 11,14 miliar.

"(Bonus direksi dan komisaris), semua karyawan juga, termasuk karyawan alih daya. Total jumlah karyawan Mandiri saat inil 79.000," ujar Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas kepada Kontan.co.id pada Kamis (21/2).

Tahun lalu, Bank Mandiri meraup laba bersih Rp 25 triliun, tumbuh 21,20% dari Rp 20,6 triliun di 2017. Laba bertumbuh karena kredit Bank Mandiri naik 12,40% yoy menjadi Rp 820,1 triliun.

Sementara direksi dan dewan komisaris PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menerima bonus lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Merujuk pada laporan keuangan BNI per Desember 2018, direksi BNI menerima tantiem sebesar Rp 128,47 miliar. Nilai ini turun 4,53% dari 2017 sebesar Rp 134,57 miliar.

BNI sendiri memiliki 11 orang direktur, sehingga rata-rata penerimaan tantiem sebesar Rp 11,67 miliar.

Sementara, bonus komisaris BNI juga turun 16,28% menjadi Rp 45,14 miliar dari Rp 53,92 miliar di 2017. BNI memiliki sembilan orang dewan komisaris, bila dirata-ratakan setiap komisaris memperoleh Rp 5,01 miliar.

Sepanjang 2018 bank berlogo 46 ini mencatatkan peningkatan laba bersih 10,3% yoy menjadi Rp 15,02 triliun. Adapun kredit BNI tumbuh 16,20% yoy menjadi Rp 512,77 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×