kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dibayangi corona, asuransi jiwa siapkan strategi kerek pendapatan premi


Senin, 04 Mei 2020 / 22:17 WIB
Dibayangi corona, asuransi jiwa siapkan strategi kerek pendapatan premi
ILUSTRASI. Ilustrasi kantor Asuransi Generali di Jakarta. KONTAN/Muradi/2018/06/28


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis asuransi jiwa dibayangi dampak penyebaran corona (Covid-19). Diperkirakan premi industri juga akan turun seiring penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Mengantisipasi penurunan premi, sejumlah pemain asuransi jiwa siapkan strategi. Misalnya saja, Taspen Life yakin mencatatkan pendapatan premi melalui saluran digital sebagaimana himbauan dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI).

Baca Juga: BRI siapkan uang tunai Rp 37,2 triliun untuk kebutuhan jelang lebaran

Taspen Life juga melakukan penyesuaian produk asuransi yang memberikan perlindungan akibat Covid-19 dengan mengutamakan pemasaran produk tradisional di mana pembayaran preminya lebih mudah dijangkau masyarakat.

“Taspen Life mempunyai produk asuransi yang dapat memberikan manfaat untuk segala kebutuhan masyarakat antara lain produk asuransi purna tugas, asuransi yang fokus pada perencanaan keuangan untuk jangka waktu tertentu, asuransi untuk beasiswa anak, asuransi kematian seperti personal accident atau term life,” kata Direktur Pemasaran Taspen Life Arijanti Erfin kepada Kontan.co.id, pekan lalu.

Sampai kuartal I 2020, perusahaan mencatatkan kenaikan dari sisi pendapatan premi maupun lama. Taspen Life kantongi pendapatan premi Rp 204 miliar atau naik 33% secara year on year (yoy).

Sementara Asuransi BRI Life fokus pemasaran secara digital. Direktur Utama BRI Life Gatot M. Trisnadi mengatakan, perusahaan akan menyediakan layanan penjualan digital terbaru untuk melengkapi yang sudah ada. “Untuk tetap bertahan, maka yang kami lakukan adalah mempercepat pembangunan sarana teknologi untuk bisa berjualan di kondisi saat ini,” katanya.

Baca Juga: Asuransi Jasindo berikan bantuan untuk rumah sakit rujukan covid-19 di 6 kota

Pihaknya sudah memprediksi penurunan premi akibat penyebaran corona khususnya penjualan produk unit link di daerah terdampak. Hingga kuartal I 2020, BRI life telah mencatatkan penurunan premi 43% secara yoy.

PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia justru masih mencatatkan pertumbuhan yang positif. Chief Executive Officer Generali Indonesia Edy Tuhirman menyatakan pendapatan premi Generali tumbuh 10% pada Januari-Maret 2020 dibandingkan periode yang sama 2019.

Edy menyebut, pasokan bisnis atau business supply sudah dari rumah semua. Bahkan layanan call center juga dari rumah, nasabah juga bisa chat dari chatbot. Begitupun dengan rapat yang dilakukan secara virtual. Sedangkan penjualan produk tradisional juga bisa dijual secara digital yang preminya mulai Rp 100.000.

Baca Juga: Lindungi masyarakat terdampak covid-19, Kresna Insurance hadirkan layanan BUNKcovid

“Sekarang kontribusi agen itu 51%, di kuartal 1-2020 saat Covid -19, ini bisa terus bertambah. Dibanding tahun lalu, itu baru 32%, naiknya kencang sekali di tengah covid ini,” ujar Edy.

Generali Indonesia sedang aktif merekrut agen, lantaran Covid-19 membuat pendapatan banyak orang berkurang bahkan mengalami PHK. Edy berharap banyak orang mau jadi agen Generali Indonesia karena banyak produk yang mudah untuk dijual.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×