kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Didominasi Bank Besar, Begini Peta Kelompok Usaha Bank (KUB) di Tanah Air


Minggu, 02 Oktober 2022 / 17:26 WIB
Didominasi Bank Besar, Begini Peta Kelompok Usaha Bank (KUB) di Tanah Air
ILUSTRASI. Kini, kehadiran pemimpin KUB didominasi bank besar. Bank Mandiri misalnya memiliki anggota Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Bank Mandiri Taspen.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengonsolidasikan perbankan cukup ampuh. Jurus OJK adalah meminta bank agar memiliki modal inti minimum Rp 3 triliun di 2022 dan untuk bank pembangunan daerah (BPD) paling telat 2024.

Salah satu upaya yang ditempuh bank bermodal cekak dengan bergabung pada kelompok usaha bank (KUB). Sehingga, bank anggota hanya perlu penuhi modal inti minimum Rp 1 triliun.

Sang induk akan bertanggung jawab terhadap keberlangsungan anggota KUB. Selain itu, sesama KUB bisa melakukan sinergi bisnis sehingga bisa lebih efisien.

Kini, kehadiran pemimpin KUB didominasi bank besar. Bank Mandiri misalnya memiliki anggota Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Bank Mandiri Taspen. Lalu Bank Central Asia (BCA) misalnya memiliki anggota BCA Syariah dan Bank BCA Digital.

Baca Juga: Kredit Wholesale Bank Mandiri Tumbuh Rp 580,18 Triliun Per Agusutus 2022

Bank pelat merah lainnya, Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang meliputi Bank Raya. Sementara, Bank Negara Indonesia (BNI) dengan anak perusahaan Bank Mayora.

Di kelas menengah, ada juga Bank Mega dengan anggota Allo Bank bersama tiga BPD yakni Bank Sulteng, Bank Sulutgo, dan Bank Bengkulu. Sedangkan untuk bank kecil, ada Bank Victoria dengan anggota Bank Victoria syariah.

Selain itu, juga ada dua BPD terbesar di Tanah Air sedang bersaing menjadi inang bagi bank daerah yang membutuhkan modal yakni PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk (BJB) dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim).

Direktur Utama BJB Yuddy Renaldi menyatakan, BJB  telah menganggarkan dana Rp 500 miliar di 2022 untuk pembentukan KUB ini.

“Setiap bank yang bergabung dalam KUB kami, diharuskan ada kepemilikan BJB didalamnya. Itu sudah diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK). Sehingga pasti kami akan melakukan penyetoran dana untuk pembelian saham dan menjadi salah satu pemegang saham pada bank tersebut,” ujar Yuddy kepada Kontan.co.id pada Jumat (30/9).

Terbaru, BPD Sulawesi Tenggara (Bank Sultra) telah menandatangani kesepakatan untuk bergabung dalam KUB ini. Sebelumnya, Bank BJB juga sudah menyetorkan dana tahap pertamanya senilai Rp 100 miliar  kepada Bank Bengkulu.

“Dengan bergabungnya bank Sultra maka anggota KUB Bank BJB akan menjadi 3, yaitu BJB Syariah, Bank Bengkulu dan Bank Sultra. Mengenai jumlah kami sudah berkomunikasi dengan 8 BPD, namun dalam waktu dekat kami melihat sekitar 3 hingga 4 BPD,” kata Yuddy.

Adapun, Bank Mandiri berkomitmen mendukung pelaksanaan penerbitan saham baru (rights issue) yang akan dilaksanakan oleh anggota KUB-nya, Bank Syariah Indonesia (BSI) dalam waktu dekat. Selaku induk usaha sekaligus pemegang saham mayoritas dengan porsi kepemilikan sebesar 50,83% di BSI, Bank Mandiri akan melaksanakan haknya dengan membeli dan menyerap saham baru yang diterbitkan BSI.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan, pihaknya tengah berkoordinasi dengan stakeholder dan pemegang saham BSI lainnya, dalam menentukan besaran penyerapan saham baru BSI yang akan dieksekusi Mandiri. Yang bisa dipastikan, Bank Mandiri akan mempertahankan posisinya sebagai pemegang saham mayoritas di BSI.

“Komitmen kami sebagai induk usaha dan pemegang saham mayoritas di BSI, adalah mendukung penguatan rasio kecukupan modal BSI, agar mampu menjadi bank syariah terbesar di regional, sesuai amanat pemerintah,” kata Rudi.

Baca Juga: Meneropong Dampak Kenaikan Suku Bunga Terhadap NPL Perbankan Tahun Depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×