Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli
"Akomodasi di hotel dan acara tahun baru banyak dibatalkan, apalagi ada juga kebijakan tidak berkerumum di beberapa tempat khususnya tempat wisata. Itu semua faktor yang menyebabkan belanja masyarakat masih akan rendah selama Nataru 2022," kata Bhima pada Kontan.co.id, Rabu (22/12).
Selain itu, lanjutnya, masyarakat kelas menengah banyak mempersiapkan diri menghadapi kenaikan inflasi yakni kenaikan harga barang-barang tahun 2022. Adanya kebijakan tarif PPn yang naik 11%, kenaikan harga kebutuhan pokok seperti minyak goreng yang relatif tinggi, ada kebijakan penyesuaian tarif listrik dan BBM non subsisidi bisa mendorong inflasi tahun depan. Akibatnya, banyak orang memperketat ikat pinggang, lebih berhemat dan menunda dulu liburan.
Bhima menambahkan, faktor penyebaran Covid-19 varian Omicron juga mendorong masyarakat yang punya uang menunda perjalanan. Padahal belanja terbesar pada momentum Nataru adalah liburannya.
"Dengan faktor-faktor itu maka dampak komsumsi rumah tangga tahun ini relatif belum akan tinggi atau belum bisa kembali ke level sebelum pandemi pada 2019." pungkas Bhima
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News