Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) telah resmi mengambil alih saham PT Bank Victoria Syariah (BVS) untuk menyapih unit usaha syariahnya. BTN Syariah direncanakan bakal resmi berdiri sebagai Bank Umum Syariah (BUS) pada akhir tahun 2025 ini.
Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu mengatakan, kehadiran BTN Syariah nantinya bisa menjadi bank syariah terbesar kedua di Indonesia. Mengingat, saat ini bank syariah terbesar di tanah air masih dipegang PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) yang memiliki aset Rp 401 triliun per Maret 2025.
“Dua sampai tiga tahun lagi proyeksi keuangan yang disusun akan menjadi bank syariah terbesar nomor dua di Indonesia. Itu jadi visinya sampai 5 tahun ke depan,” ujar Nixon, Kamis (5/6).
Baca Juga: Kantongi Restu Akuisisi Bank Victoria Syariah, BTN (BBTN) Ungkap Rencana Selanjutnya
Lebih lanjut, Nixon mengungkapkan, BTN Syariah nantinya akan fokus ke ritel banking maupun consumer banking. Dalam hal ini, sektor properti tetap menjadi andalan bagi BTN Syariah nantinya.
Bahkan, ia tak menutup kemungkinan bahwa BTN Syariah nantinya bisa mencatatkan kinerja yang lebih tinggi dari induknya. Itu pun juga sudah tercermin dari kinerja BTN Syariah yang memang tumbuh tinggi.
Hingga kuartal I-2025, BTN Syariah mencatatkan peningkatan pembiayaan sebanyak 18,2% dari Rp 39,1 triliun menjadi Rp 46,3 triliun. Begitu juga dengan laba bersih melesat dari Rp 164 miliar menjadi Rp 199 miliar.
“BTN Syariah tumbuhnya lebih tinggi dari tumbuh induknya ya hari ini 18% tumbuhnya induknya saja mau 8% engap-engapan,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Manajemen Risiko BTN Setiyo Wibowo menambahkan, salah satu yang juga menjadi strategi utama adalah digitalisasi. Bahkan, bukan tidak mungkin digitalisasi di BTN Syariah bisa lebih canggih dibandingkan induknya.
Ia menjelaskan segmen yang paling kuat di perbankan syariah saat ini segmen yang konformis maupun yang segmen konservatif. Nah, untuk menyasar dua segmen tersebut, kata Bowo, harus ada perbaikan di teknologi
“Perlu adanya perbaikan-perbaikan di sisi teknologi digital gitu ya supaya segmen konformis atau segmen konservatif ini memang mau menjadi nasabah di bank syariah yang baru kita miliki ini,” imbuhnya.
Baca Juga: Spin Off BTN Syariah Segera Terealisasi, Jadi Warna Baru bagi Industri Bank Syariah
Selanjutnya: Kencana Energi Lestari (KEEN) Bagikan Dividen Rp 30,13 miliar
Menarik Dibaca: 5 Aturan Makan Malam Saat Diet agar Berat Badan Cepat Turun, Praktikkan ya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News