Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk terus memacu fungsi intermediasi saat pemulihan ekonomi terus berlangsung. Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyebut pertumbuhan kredit Bank Mandiri telah merata di berbagai segmen.
Bank bersandi saham BMRI ini membukukan pertumbuhan kredit yang secara konsolidasi sebesar 8,93% secara year on year (YoY) mencapai Rp 1.072,9 triliun pada kuartal I 2022. Pertumbuhan kredit ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan industri yang sebesar 6,65% yoy.
"Segmen wholesale yang menjadi core competence Bank Mandiri mampu tumbuh 7% secara yoy, atau mencapai Rp 549,8 triliun di akhir Maret 2022," ujarnya belum lama ini.
Di samping itu, berkat implementasi bisnis ke arah digital pertumbuhan kredit ritel Bank Mandiri juga mampu menorehkan pencapaian positif.
Baca Juga: Hingga Maret 2022, Outstanding Kredit UMKM Bank Jateng Capai Rp 13,11 Triliun
Tercatat hingga kuartal I 2022 total kredit ritel Bank Mandiri mencapai Rp 292,5 triliun, tumbuh signifikan 10,37% secara YoY, terutama didorong oleh segmen mikro produktif yang tumbuh 19,69% YoY dan SME yang tumbuh 10,97% YoY.
Pencapaian segmen Mikro terutama ditopang oleh penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) Bank Mandiri sebesar Rp 10,49 triliun per Maret 2022. Realisasi tersebut setara dengan 26,2% dari total plafon KUR yang ditugaskan oleh pemerintah, yakni sebesar Rp 40 triliun sepanjang tahun 2022.
"Dalam mendorong ekspansi kredit, Bank Mandiri senantiasa memprioritaskan prinsip kehati-hatian. Hasilnya, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) kami terus membaik. NPL gross secara konsolidasi mampu dijaga pada level rendah 2,66% per Maret 2022, menurun 49 basis poin (bps) dari posisi yang sama tahun sebelumnya," jelas Darmawan.
Baca Juga: Bank Mandiri: Inflasi 2022 Bisa Lampaui Batas Atas Target BI
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News