kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ditopang Trade Finance, Bisnis Internasional Bank Menggeliat


Minggu, 10 Juli 2022 / 14:23 WIB
Ditopang Trade Finance, Bisnis Internasional Bank Menggeliat
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah di kantor cabang BNI Tokyo, Jepang: Transaksi perdagangan (trade finance) perbankan terus meningkat.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transaksi perdagangan (trade finance) perbankan terus meningkat. Kenaikan bisnis trade finance ini mendorong pertumbuhan bisnis internasional perbankan. 

Bank Mandiri misalnya, berhasil meraih pertumbuhan transaksi trade finance melalui platform Kopra By Mandiri. Hingga Juni 2022, transaksi trade finance Mandiri tumbuh 51,4% yoy.

Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan mengatakan, pertumbuhan transaksi trade finance ditopang oleh transaksi ekspor impor dan perdagangan domestik.

"Transaksi internasional atau cross border nasabah Bank Mandiri juga terus meningkat sejalan dengan naiknya volume dan nilai ekspor transaksi komoditas utama Indonesia," kata Panji, Jumat (8/7).

Baca Juga: Transaksi Global Makin Lancar Lewat Layanan Digital Kopra by Mandiri

Selain itu, ia menyebut peningkatan transaksi trade finance tersebut berkat pengembangan produk secara struktur pada trade finance serta pengintegrasian layanan dalam bisnis proses. 

Panji menyatakan Bank Mandiri terus berkomitmen melayani kebutuhan transaksi nasabah sejalan dengan bisnis yang terus tumbuh. Salah satunya dengan fokus memberikan wholesale digital transaction services yang maksimal dan customer experience. 

Tak mau kalah, volume transaksi trade finance BRI mencapai Rp 260 triliun, atau meningkat 9,8% yoy pada Juni 2022. Melalui bisnis tersebut, BRI raup pendapatan bunga (fee based income) sebesar Rp 727 miliar, atau naik 6,7% yoy.

Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto mengungkapkan, kenaikan transaksi trade finance tak lepas dari perkembangan sektor energi dan konstruksi yang mulai menggeliat.

"Kemudian juga meningkatnya kebutuhan pasokan energi dan dimulainya kembali proyek-proyek investasi jalan tol," terangnya. 

Dengan realisasi itu, BRI optimistis bisa kantongi fee based income senilai Rp 1,5 triliun dan volume transaksi trade finance mencapai Rp 485 triliun sepanjang tahun 2022. 

Untuk mencapai target tersebut, BRI akan terus fokus pada pengembangan sumber-sumber pemasukan baru serta ekosistem market Indonesia melalui core competencies pada bisnis SME dan mikro.

BNI juga berhasil mencatatkan pertumbuhan volume transaksi ekspor yang sangat baik, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 30,62% hingga Mei 2022. Total kredit cabang luar negeri mencapai US$ 3,9 miliar, naik 18% yoy. 

Untuk meningkatkan transaksi trade finance, perusahaan akan menghadirkan layanan BNI Smart Trade untuk kebutuhan perdagangan baik dalam maupun luar negeri atau ekspor-impor.

Adapun produk BNI Smart Trade meliputi letter of credit (LC), surat kredit berdokumen dalam negeri (SKBDN), standby letter of credit (SBLC), demand guarantee, counter guarantee dan supply chain financing based on open account financing.

Baca Juga: Permudah Transaksi Trade Finance, Bank Mandiri Optimalkan Kopra by Mandiri

Direktur Treasury dan Internasional BNI Henry Panjaitan bilang layanan trade finance BNI didukung sistem digital yang handal melalui BNI Trade Online (BTO) yang terintegrasi dengan BNI Direct.

"Ini merupakan jaringan internasional yang luas dan satu-satunya bank BUMN di Indonesia yang memiliki jaringan global di 6 negara," tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×