Reporter: Astri Kharina Bangun |
JAKARTA. Dengan turunnya rasio pembayaran dividen tahun ini menjadi 20%, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) optimistis target pertumbuhan kredit di kisaran 20%-22% bisa tercapai sambil menjaga rasio kecukupan modal (CAR) di atas 12%.
"Batas maksimum pemberian kredit Bank Mandiri juga akan terjaga, malah bisa meningkat. Ekspansi bisa kami tingkatkan. Termasuk di sektor infrastruktur," ujar Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini, Senin (23/4).
Ia menyebutkan beberapa proyek infrastruktur yang berpotensi yang dibiayai Bank Mandiri antara lain pembangunan pelabuhan, lapangan terbang, jalan tol, rel kereta api. Contohnya, rencana PT Kereta Api Indonesia (KAI) membangun jalur ke bandara Soekarno Hatta dan pembangunan perlintasan kereta api pengangkut batubara PT Bukit Asam Tbk (PTBA) di Tanjung Enim (Sumatera Selatan).
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Riswinandi menambahkan, Mandiri cukup aktif melakukan pembiayaan infrastruktur, khususnya proyek-proyek yang termasuk Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi (MP3EI). Potensi pembiayaan yang bisa dikucurkan Mandiri untuk proyek-proyek tersebut secara bertahap berkisar Rp 25 triliun - Rp 30 triliun.
"Infrastruktur masuk kredit jangka panjang dengan tenor 7-10 tahun. Penarikannya bisa bertahap. Pola ini bisa mendukung pertumbuhan sustainable Mandiri," ujar Riswinandi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News