kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.587.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.370   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.155   47,14   0,66%
  • KOMPAS100 1.057   5,10   0,48%
  • LQ45 832   4,41   0,53%
  • ISSI 214   1,71   0,81%
  • IDX30 429   2,76   0,65%
  • IDXHIDIV20 512   2,62   0,51%
  • IDX80 121   0,63   0,53%
  • IDXV30 124   0,17   0,14%
  • IDXQ30 141   0,95   0,68%

Dongkrak Kinerja, Sejumlah Perusahaan Reasuransi Siapkan Strategi untuk Tahun Depan


Senin, 09 Desember 2024 / 13:41 WIB
Dongkrak Kinerja, Sejumlah Perusahaan Reasuransi Siapkan Strategi untuk Tahun Depan
ILUSTRASI. Sejumlah perusahaan reasuransi di Indonesia menyiapkan sejumkah strategi untuk mendorong pertumbuhan kinerja pada tahun depan.


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan reasuransi di Indonesia menyiapkan sejumkah strategi untuk mendorong pertumbuhan kinerja pada tahun depan.

PT Reasuransi Maipark Indonesia (Maipark) misalnya, akan meningkatkan kapasitas reasuransi dan melakukan penelitian terkait kebencanaan.

Direktur Utama Maipark Kocu Andre Hutagalung mengatakan, saat ini fokus utama perusahaan akan tetap memberikan nilai atau values yang didapat dari penelitian kebencanaan.

"Adapun strategi lebih lanjut untuk tahun 2025 sudah kami sampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," kata Kocu kepada Kontan, Jumat (6/12).

Baca Juga: Laba Reasuransi Maipark Indonesia (Maipark) Tumbuh 10,6% hingga November 2024

Kocu bilang, tahun 2025 merupakan tahun pertama untuk menyusun strategi atas pemenuhan permodalan tahun 2028. Dalam Pasal 56 POJK 23 Tahun 2023, perusahaan wajib memenuhi ekuitas minimum yang ditetapkan OJK. 

Kewajiban pemenuhan ekuitas minimum dilakukan melalui dua tahap. Di tahap pertama, perusahaan reasuransi wajib memilki ekuitas minimum sebesar Rp 500 miliar. Sedangkan ekuitas minimum perusahaan reasuransi syariah dipatok senilai Rp 200 miliar. Aturan ini wajib dipenuhi paling lambat 31 Desember 2026.

Tahap kedua, OJK memberlakukan klasterisasi berdasarkan ekuitas paling lambat 31 Desember 2028. "Dengan demikian, pertumbuhan pendapatan premi akan mendapatkan perhatian lebih besar seiring dengan review menyeluruh pada struktur biaya perusahaan," ujarnya.

Per November 2024, Maipark mencatat pendapatan premi senilai Rp 310,8 miliar atau tumbuh sebesar 12,6% secara tahunan. Pendapatan premi itu telah mencapai 75% dari target yang telah ditetapkan untuk sepanjang tahun ini.

Sementara itu, laba bersih Maipark tercatat Rp 53,67 miliar atau meningkat sebesar 10,6% secara tahunan. Laba bersih ini telah melampaui target sebesar 117% dari target awal.

Baca Juga: Industri Perasuransian Terbebani Pemenuhan Implementasi PSAK 117

PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re juga telah mengatur berbagai strategi baru untuk menyongsong tahun 2025.

Client Market & Treaty Division Head Indonesia Re, Widyo Primastowo mengatakan, strategi yang diterapkan perusahaan untuk mengantisipasi kebijakan pemerintahan baru serta berbagai sentimen makro ekonomi.

"Untuk bisnis terbesar Indonesia Re masih pada reasuransi umum, jadi kita masih fokus di sana, yang mana sebenarnya reasuransi umum juga membutuhkan improvement di portfolio kita," ujarnya dalam media engagement 2024, di Bandung, Sabtu (7/12).

Selain itu, Indonesia Re juga akan melakukan perbaikan pada sisi harga (pricing) dan mengoptimalkan struktur serta desain reasuransi. Adapun upaya ini juga telah diterapkan sejak proses underwriting pada tahun 2023.

Di sepanjang tahun 2023, Indonesia Re berhasil membalikan rugi menjadi laba senilai Rp 56 miliar. Sebelumnya, perusahaan sempat merugi sebanyak Rp 219 miliar pada tahun 2022. 

Baca Juga: AAUI: Persiapan Implementasi PSAK 117 Bikin Ekuitas Asuransi Umum Menurun

Melansir laporan keuangan Indonesia Re pada Oktober 2024, jumlah pendapatan premi tercatat senilai Rp 5,33 triliun, nilai ini mengalami pertumbuhan sebesar 8,51% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 4,91 triliun.

Widyo mengakui, sentimen makroekonomi sangat berpengaruh terhadap industri perasuransian, dengan demikian pihaknya akan terus memonitor sentimen-sentimen yang akan terjadi ke depannya. Upaya atau strategi yang dilakukan ini diharapkan dapat melanjutkan perbaikan kinerja yang telah mereka capai.

"Kami juga sudah melaporkan rencana bisnis tahun depan ke OJK dan juga ke pemegang saham," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×