Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Sinarmas semakin menunjukkan keseriusan dalam menghadapi risiko terancamnya keamanan informasi di Indonesia, terbukti dengan penyelenggaraan kegiatan WRECK-IT secara rutin. Kembali di tahun 2021, WRECK-IT 2.0 hadir dengan mengusung tema “Exploiting the Cyber, Catching the Vulnerabilities, Securing the State”.
WRECK-IT terdiri dari dua rangkaian acara, yaitu CTF (Capture The Flag) Competition dan Webinar yang akan mengundang para ahli di bidangnya. WRECK-IT diadakan sebagai salah satu wujud upaya Pemerintah melalui sinergi Politeknik Siber dan Sandi Negara bersama Bank Sinarmas, untuk memberikan edukasi mengenai keamanan siber di era perkembangan teknologi dan internet yang semakin pesat.
Kompetisi CTF diselenggarakan secara daring dan diikuti oleh peserta yang berasal dari berbagai daerah. Tujuan diadakannya kompetisi CTF ini sebagai salah satu rangkaian acara inti WRECK-IT 2.0 adalah untuk memperkenalkan secara lebih luas mengenai masalah-masalah keamanan yang timbul dikarenakan kerawanan sistem dalam bentuk challenge-challenge dalam CTF. Harapannya juga, CTF bisa menjadi salah satu sarana yang menyenangkan untuk belajar mengenai keamanan siber dan informasi.
Baca Juga: Realisasikan proyek Geo Dipa, BNI biayai 2 PLTP senilai US$ 34 juta
Selanjutnya, juga ada webinar dan diskusi panelis yang dapat diikuti oleh masyarakat umum, di mana peserta dapat berdiskusi secara interaktif kepada para pembicara yang hadir.
“Kami menyadari semakin pesat perkembangan teknologi informasi saat ini membuat semakin tinggi pula ancaman resiko keamanan informasi yang akan terjadi khususnya di bidang transaksi yang bermedia internet," kata Frenky Tirtowijoyo, Direktur Utama Bank Sinarmas dalam keterangannya, Rabu (23/6).
"Untuk itu Bank Sinarmas bersinergi bersama Politeknik Siber dan Sandi Negara memberikan edukasi mengenai keamanan siber di era perkembangan teknologi dan internet yang semakin pesat, dengan harapan kita semua dibekali dengan ilmu dan pengetahuan tentang teknologi keamanan siber. Tak lupa pula hal ini sejalan dengan misi Bank Sinarmas yakni meningkatkan kemampuan Teknologi Informasi dan Sumber Daya Manusia dalam rangka memberikan layanan terbaik melalui payment system yang lengkap,” lanjutnya.
Dalam kesempatan konferensi pers virtual WRECK-IT 2.0, Direktur Digital Banking Bank Sinarmas Soejanto Soetjijo mengungkapkan, manajemen risiko dalam industri jasa keuangan seperti cyber security memang sangat penting dan suatu keharusan karena bagian dari risiko IT.
Baca Juga: Penguatan sistem keamanan perbankan menjadi kunci kemajuan digitalisasi perbankan
"Dari sisi Bank Sinarmas, karena ini sangat penting makanya kita bangun unit kerja sendiri dengan orang-orang khusus yang latar belakang pendidikannya di IT security. Dan dalam melindungi data itu kita miliki framework security yang dibantu konsultan internasional. Kita sudah miliki framework, sudah diaudit dan nilainya melebihi rata-rata di industri jasa keuangan," jelas Soejanto.
Selanjutnya: Biaya dana BTN, BNI dan Bank Woori sudah menyusut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News