kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Dorong Penggunaan AI di Sektor Perbankan, OJK: Tak Akan Kurangi Kebutuhan SDM


Selasa, 20 Agustus 2024 / 14:42 WIB
Dorong Penggunaan AI di Sektor Perbankan, OJK: Tak Akan Kurangi Kebutuhan SDM
ILUSTRASI. OJK tegaskan penggunaan AI di sektor perbankkan tidak akan mengurangi kebutuhan SDM.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tri Sulistiowati


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kehadiran teknologi Artificial Intelligence (AI) di sektor perbankan kini mulai marak marak digunakan. Meski demikian, ada ketakutan hal tersebut justru berdampak pada pengurangan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) di industri tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae berpendapat pengembangan teknologi seperti AI bukan berarti kebutuhan SDM jadi berkurang. Justru, hal tersebut membuat bank membutuhkan SDM-SDM baru yang bisa mengembangkan teknologi yang dimiliki bank.

Lebih lanjut, Dian mencontohkan beberapa bank yang saat ini memiliki superapp. Di mana, bank-bank tersebut justru membutuhkan sekitar 200 hingga 300 SDM untuk menciptakan dan berinovasi atas pengerjaan superapp tersebut.

Baca Juga: Genjot Program Kejar, Bank Mandiri Catat 2,4 Juta Rekening Pelajar per Juli 2024

Yang berbeda, ia melihat memang SDM-SDM yang dimiliki perbankan itu harus mampu beradaptasi dengan mengembangkan skill-nya. Dalam hal ini, karyawan perlu dilatih dari bentuk bisnis yang tradisional menjadi paham atas kehadiran teknologi.

“Jadi artinya memang persoalan tenaga kerja kita itu lebih banyak terkait dengan masalah transformasi transformasi dari skill yang dibutuhkan sebetulnya,” ujar Dian, Selasa (20/8).

Dian menambahkan implementasi AI di sektor perbankan telah sejalan dengan arah pengembangan perbankan Indonesia  sebagaimana telah dicanangkan oleh OJK dalam roadmap pengembangan perbankan Indonesia tahun 2020-2025.

Ia bilang inovasi bank melalui penerapan teknologi semacam itu diharapkan mampu menjaga bank agar tetap relevan di pasar. Dengan harapan juga membuka peluang kolaborasi antara bank dengan pihak lain dalam ekosistem keuangan digital.

Terlebih, Dian mengutip survei McKinsey & Company pada tahun 2023 yang mengungkapkan pemanfaatan AI di sektor jasa keuangan tersebar pada fungsi layanan, pemantauan resiko, dan fungsi pengembangan produk. 

“Lebih lanjut, pemanfaatan generative AI pada industri perbankan di proyeksi memberikan kenaikan pendapatan sekitar 2,8% hingga 4,7%,” tambahnya.

Baca Juga: Dukung Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Genjot Program Satu Rekening Satu Pelajar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×