Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - BALI. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyelenggarakan kegiatan tahunan bertema Digital & Risk Management in Insurance (DRiM) di Bali pada 17-18 Oktober 2022. Adapun, AAJI didukung oleh Global Federation Insurance Association (GFIA) menyajikan seminar DRiM dalam acara yang lebih besar yaitu Insurance Forum 2022.
Sekadar informasi, Insurance Forum 2022 berfokus pada pembahasan peran industri asuransi dalam potensi perkembangan ekonomi global. Sebagai gambaran, penggunaan asuransi di Indonesia pada saat ini, berdasarkan data kinerja Industri Asuransi Jiwa total penetrasi asuransi jiwa terhadap total penduduk Indonesia pada periode Semester 1 2022 baru mencapai angka 8%.
Angka ini jauh lebih baik apabila dibandingkan dengan periode sebelumnya yang hanya mencapai 7,4%. Angka penetrasi ini didorong oleh peningkatan total tertanggung yang mencapai 19,1% atau berjumlah 73,9 juta orang. Peningkatan ini menjadi angin segar bagi industri asuransi di tengah berbagai perlambatan yang terjadi di beberapa sektor industri keuangan.
Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menerangkan, kegiatan Insurance Forum menjadi inisiasi dari GFIA yang selalu dilaksanakan di negara yang menjadi tuan rumah Presidensi G20.
Baca Juga: Aseana Insurance Akan Tender Offer Saham ABDA Total Rp 541,58 Miliar
"Insurance Forum bertujuan untuk menyelaraskan rencana strategis industri perasuransian dengan fokus perekonomian yang diangkat oleh para pimpinan negara dalam diskusi G20 Presidency," kata Budi dalam konferensi pers Insurance Forum 2022.
Budi berharap, kegiatan ini akan muncul berbagai rencana strategis yang dapat diterapkan oleh industri asuransi dalam mendukung strategi pemulihan kehidupan sosial masyarakat dan ekonomi nasional.
Sementara itu, Ketua Panitia Insurance Forum 2022 Sainthan Satyamoorthy menyatakan bahwa pelaksanaan yang pertama ini menjadi sebuah prestasi sekaligus tantangan bagi AAJI, untuk bisa menyajikan acara yang mampu menghasilkan solusi atas setiap permasalahan yang ada di industri asuransi Indonesia.
Sainthan menambahkan, Insurance Forum merupakan wadah untuk saling terhubung, berdiskusi, bertukar pengalaman dan ide serta memformulasikan strategi yang mampu menjadi jawaban atas berbagai tantangan yang dihadapi industri asuransi saat ini.
"Setiap strategi yang dihasilkan seluruhnya akan bermuara pada peningkatan perlindungan dan pelayanan para pemegang polis," tambahnya.
Baca Juga: FWD Bakal Genggam 44% Saham BRI Life di Tahun 2024
Turut hadir Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank Otoritas Jasa Keuangan (IKNB OJK) Ogi Prastomiyono. Dalam sambutannya, Ogi mengatakan bahwa pandemi Covid-19 mendorong interaksi digital jauh lebih banyak daripada sebelumnya, tak terkecuali di industri asuransi.
"Pandemi telah mengubah proses bisnis sektor asuransi menuju digitalisasi," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon berharap, kegiatan ini dapat memberikan insight yang bermanfaat bagi anggota perusahaan dan pelaku industri asuransi, sekaligus bentuk dukungan AAJI terhadap pelaksanaan kebijakan dari regulator.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News