Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Sepanjang triwulan I-2014, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan penurunan perolehan dana pihak ketiga (DPK).
Berdasarkan data yang dikeluarkan Bank Muamalat, sepanjang tiga bulan pertama tahun 2014, perseroan membukukan DPK sebesar Rp 40,25 triliun. Angka ini turun dibandingkan raihan Bank Muamalat per Desember 2013 yang mencapai Rp 41,8 triliun.
Porsi dana murah atau current account and saving account (CASA) Bank Muamalat juga mengalami penurunan. Jika sepanjang 2013, tabungan atau saving account mencatat pertumbuhan tertinggi mencapai Rp 11,9 triliun, maka pada kuartal I-2014 atau secara year to date, angka ini turun menjadi hanya Rp 11,13 triliun.
Untuk current account, per kuartal I-2014 tercatat sebesar Rp 4 triliun. Nilai ini turun dari raihan giro per Desember 2013 yang mencapai Rp 5,3 triliun. Meski begitu, pada term deposit atau deposito berjangka, justru mengalami pertumbuhan.
Jika pada akhir tahun 2013 perolehan deposito perseroan sebesar Rp 24,6 triliun, maka pada kuartal I-2014 atau secara year to date, Bank Muamalat justru membukukan perolehan dana mahal mencapai Rp 25,09 triliun.
Meski begitu, perolehan CASA Bank Muamalat secara tahunan alias year on year (yoy) mengalami peningkatan. Jika pada kuartal I-2013 perolehan saving account sebesar Rp 9,34 triliun, maka pada triwulan I-2014 nilai ini naik menjadi Rp 11,13 triliun atau tumbuh 19,17%.
Selanjutnya, untuk current account juga mengalami pertumbuhan sebesar 7,31%. Pada kuartal I-2014 current account Bank Muamalat mencapai Rp 4 triliun atau naik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 3,74 triliun.
Simpanan dana mahal Bank Muamalat secara tahunan juga mengalami pertumbuhan 16,65%, dimana sepanjang triwulan I-2014 mencapai Rp 25,09 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2013 yang hanya sebesar Rp 21,51 triliun.
Secara keseluruhan, total DPK yang dihimpun perseroan pada triwulan I-2014 mengalami pertumbuhan dibandingkan periode yang sama tahun 2013 sebesar 16,32%, menjadi Rp 40,25 triliun dari sebelumnya Rp 34,6 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News