kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Pembiayaan rumah bank syariah melaju kencang


Sabtu, 17 Mei 2014 / 09:37 WIB
Pembiayaan rumah bank syariah melaju kencang
ILUSTRASI. PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (HAIS) berupaya terus meningkatkan kinerja operasionalnya pada tahun 2023.


Reporter: Issa Almawadi | Editor: Dessy Rosalina

JAKARTA. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tidak sepenuhnya melambat. Tengok saja realisasi penyaluran pembiayaan rumah di perbankan syariah. BNI Syariah, misalnya. Anak usaha Bank BNI ini menargetkan pertumbuhan pembiayaan rumah naik sekitar 30% pada 2014.

"Tahun lalu, portofolio pembiayaan rumah Rp 4,9 triliun. Tahun ini diharapkan bertambah sekitar Rp 1,8 triliun," ucap Imam T. Saptono, Direktur Bisnis BNI Syariah, Jumat (16/5). Target ini tampaknya bisa terwujud.

Sebab, nilai outstanding pembiayaan rumah BNI Syariah telah menembus Rp 5,4 triliun. Saat ini pembiayaan rumah BNI Syariah didominasi landed house dengan rata-rata harga rumah Rp 300 juta – Rp 400 juta per unit.

Imam optimistis, aturan loan to value (LTV) belum banyak berdampak pada kinerja pembiayaan rumah. Sebab, "Kebutuhan rumah pertahun masih tinggi, sekitar 500.000 unit," jelas Imam.
Demi mencapai target, BNI Syariah fokus menyalurkan pembiayaan rumah pertama dengan segmentasi menengah. BNI Syariah juga meluncurkan fitur cicilan tetap hingga lunas maksimal 15 tahun.

Setali tiga uang, Bank Muamalat menargetkan pertumbuhan pembiayaan rumah 30%. Meitra N. Sari, Sekretaris Perusahaan Muamalat, menerangkan, bahwa target tersebut sejalan dengan target pembiayaan keseluruhan.

Tahun 2014, Muamalat menargetkan pertumbuhan 20% dengan asumsi moderat dan tumbuh 30% dengan asumsi optimistis. Hingga Maret tahun ini, pembiayaan rumah berperan sebagai kontributor terbesar di segmen pembiayaan konsumer atau 57,59%. Pada akhir Maret, outstanding pembiayaan rumah Muamalat Rp 8,06 triliun, tumbuh 32,06% dari periode yang sama tahun lalu, yaitu senilai Rp 6,1 triliun.

Pembiayaan segmen konsumer menyumbang Rp 14 triliun atau naik 11,44% terhadap total pembiayaan Muamalat sebesar Rp 42,1 triliun pada akhir kuartal I-2014. Agar kucuran pembiayaan terus melaju kencang, Muamalat mengusung tagline produk pembiayaan rumah Muamalat yakni "KPR Muamalat iB, Ringan Awalnya Nyaman Seterusnya".

Sesuai tagline, produk pembiayaan rumah Muamalat memberikan beberapa keringanan dan kemudahan. Misalnya, down payment ringan mulai dari 10% dan program angsuran fixed hingga 15 tahun. "Nasabah juga dapat mengajukan muqashah atau pelunasan dipercepat, tanpa penalti," imbuh Meitra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×