Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) Bank Sahabat Sampoerna di akhir tahun lalu masih lebih rendah dibanding pertumbuhan kredit. Namun kenyataan ini tak membuat kondisi likuiditas di bank yang terafiliasi dengan Grup Sampoerna tersebut memburuk.
Ong Tek Tjan, Head of SME, Funding and Network Management Bank Sampoerna mengatakan, pihaknya berusaha menggenjot pertumbuhan DPK agar seiring dengan pertumbuhan kredit yang diberikan.
"Kami berhasil membukukan pencapaian penghimpunan DPK di akhir tahun lalu sebesar Rp 2,72 triliun. Ini meningkat dibandingkan periode yang sama tahun 2013 sebesar Rp 2,10 triliun. Hal ini sebagai salah satu perwujudan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Bank Sampoerna dapat terjaga dengan baik dan terus meningkat.," kata Ong dalam keterangan resmi, Selasa (14/4).
Selain itu, pertumbuhan DPK Bank Sahabat Sampoerna berkat strategi bisnis yang melakukan peluncuran Produk-Produk dan aktivitas baru dalam rangka meningkatkan layanan kepada nasabah. Mulai dari Tabungan Hasil Tinggi / High Yield Saving, Deposito Kebun Tunai, Deposito Cash Back dan layanan jasa Phone Banking, Internet Banking dan Debit Card.
"Ini memicu perolehan DPK Bank Sampoerna di tengah-tengah ketatnya likuiditas pasar di tahun 2014” ujar Ong.
Dengan demikian DPK Bank Sahabat Sampoerna menunjukkan pertumbuhan sebesar 29,52% secara yoy. Pertumbuhan DPK Bank Sahabat Sampoerna memang tak setinggi pertumbuhan kreditnya yang mencapai 46,68% secara yoy di akhir tahun lalu.
Namun Ong menegaskan kondisi likuiditas Bank Sahabat Sampoerna tetap terjaga dengan baik. "Ini terlihat dari rasio pinjaman terhadap total simpanan atau Loan to Deposit Ratio (LDR) yang masih terjaga di level 90,74% pada akhir tahun lalu. Memang meningkat dibandingkan akhir tahun 2013 sebesar 80,98%," pungkas Ong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
![[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis](https://fs-media.kontan.co.id/kstore/upload/brand_images/brand_images_01072510312000.jpg)
