Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Harris Hadinata
JAKARTA. PT Bank Sahabat Sampoerna terus berbenah terkait migrasi teknologi kartu ATM/debit dari magnetic stripe menjadi menggunakan micro chip. Head of SME & Funding Bank Sahabat Sampoerna Ong Tek Tjan mengungkapkan, pihaknya terus mempersiapkan diri untuk mengaplikasikan penggunaan kartu debit berteknologi micro chip ini tahun depan.
Menurut Ong, persiapan yang dilakukan Bank Sahabat Sampoerna terkait migrasi kartu ini tidak terlalu banyak. Sebab, bank yang termasuk kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) I ini masih relatif kecil, sehingga penyebaran kartu ATM/ debit belum begitu tinggi. "Untuk migrasi dari magnetic swipe ke penggunaan micro chip, kami sedang proses dan tahun ini akan mulai selesaikan," ucap Ong di Jakarta, Senin (2/2).
Menurut Ong, saat ini Bank Sahabat Sampoerna sedang dalam proses order dan desain kartu ATM/debit dengan teknologi chip. Sampai awal tahun 2015 ini, pihaknya memiliki 50.000 sampai dengan 100.000 kartu ATM/debit yang beredar.
Ong bilang, perseroan sudah memasukkan investasi untuk kartu ATM/debit dengan teknologi chip ini dalam rancangan bisnis bank (RBB) untuk tahun 2015. Untuk penggunaan chip, investasi yang dikeluarkan oleh Bank Sahabat Sampoerna tidak terlalu mahal.
Ong mengungkapkan, secara rata-rata, kartu ATM/debit dengan menggunakan teknologi micro chip berharga Rp 25.000-Rp 50.000 per kartu. Hal ini tidak terlalu mahal bagi anggaran perseroan.
Namun, yang menjadi kendala adalah menarik kartu yang sudah beredar di masyarakat atau nasabah Bank Sahabat Sampoerna dan menggantinya dengan kartu ATM/ debit dengan teknologi micro chip. "Kendala besarnya adalah adanya keinginan dan kesadaran masyarakat untuk datang ke masing-masing bank dan mengganti kartu debitnya dengan kartu baru," ucap Ong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News