kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -4.000   -0,26%
  • USD/IDR 16.195   5,00   0,03%
  • IDX 7.164   1,22   0,02%
  • KOMPAS100 1.070   0,97   0,09%
  • LQ45 838   0,57   0,07%
  • ISSI 216   -0,45   -0,21%
  • IDX30 430   0,42   0,10%
  • IDXHIDIV20 516   -1,25   -0,24%
  • IDX80 122   0,37   0,31%
  • IDXV30 126   -0,52   -0,42%
  • IDXQ30 143   -0,58   -0,40%

DPK bank tumbuh lebih tinggi dibandingkan kredit, apa penyebabnya?


Sabtu, 26 September 2020 / 11:40 WIB
DPK bank tumbuh lebih tinggi dibandingkan kredit, apa penyebabnya?
ILUSTRASI. Dalam masa pandemi Covid-19, permintaan kredit memang melandai. Sementara DPK tumbuh tinggi.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Khomarul Hidayat

Segendang sepenarian, Direktur PT Bank Woori Saudara Tbk Sadhana Priatmadja bilang, sejak Juni 2020 memang ada peningkatan DPK di industri.

"Di kami tidak terlalu tinggi, sejak Juni 2020 kenaikannya sekitar 9%. Karena awal tahun kami banyak melepas deposito biaya mahal," katanya.

Dus, untuk mengelola DPK yang sedang melimpah itu, menurut Sadhana, bank cenderung melepas sebagian dana ke instrumen surat berharga semisal obligasi atau surat berharga negara (SBN). Tentunya, cara itu dilakukan semata-mata untuk mengelola likuiditas ada di level yang normal.

Sekadar gambaran saja, per Juli 2020 OJK mencatat total dana perbankan yang diparkir di surat berharga nilainya mencapai Rp 1.299,93 triliun. Jumlah ini merupakan yang tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Sementara secara tahunan, nilai tersebut naik 27,23% dari Juli 2019 yang sebanyak Rp 1.021,65 triliun.

Selanjutnya: Laju penyaluran KUR mulai ngegas, ini pendorongnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×