kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.286.000   8.000   0,35%
  • USD/IDR 16.722   27,00   0,16%
  • IDX 8.242   -33,17   -0,40%
  • KOMPAS100 1.150   -4,66   -0,40%
  • LQ45 842   -2,15   -0,25%
  • ISSI 285   -0,47   -0,16%
  • IDX30 441   -2,54   -0,57%
  • IDXHIDIV20 511   -0,99   -0,19%
  • IDX80 129   -0,47   -0,36%
  • IDXV30 136   -1,17   -0,85%
  • IDXQ30 141   -0,13   -0,10%

Dana Kelolaan MI Danantara Tumbuh Dua Digit Hingga Kuartal III-2025


Rabu, 05 November 2025 / 06:02 WIB
Dana Kelolaan MI Danantara Tumbuh Dua Digit Hingga Kuartal III-2025
ILUSTRASI. Bahana TCW Investment Management. Manajer investasi (MI) di bawah naungan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) tetap mencatat kinerja gemilang. ?


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana, Ferry Saputra | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah gejolak pasar modal sepanjang 2025, manajer investasi (MI) di bawah naungan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) tetap mencatat kinerja gemilang. 

Dana kelolaan (AUM) reksadana para MI pelat merah tumbuh dua digit hingga kuartal III-2025, menandakan ketahanan bisnis pengelolaan aset milik negara di tengah volatilitas pasar.

Berdasarkan data Infovesta Utama, PT Bahana TCW Investment Management menjadi MI pelat merah dengan dana kelolaan terbesar. Hingga September 2025, total AUM reksadananya mencapai Rp 50,17 triliun, naik 13,62% sejak awal tahun.

Baca Juga: Menkop, Danantara, dan Menkeu Bahas Kelanjutan Program Koperasi Desa Merah Putih

Direktur Bahana TCW, Danica Adhitama, menuturkan bahwa di tengah pasar yang fluktuatif, investor lebih memilih strategi konservatif. “Kami fokus pada produk reksadana pendapatan tetap, karena investor kini mencari stabilitas di saat pasar bergerak dinamis,” ujarnya.

Tidak hanya Bahana TCW, sejumlah MI milik bank-bank Himbara juga menunjukkan pertumbuhan solid. PT BNI Asset Management mencatat kenaikan AUM 14,79% menjadi Rp 28,73 triliun, sementara PT Mandiri Manajemen Investasi tumbuh 12,99% menjadi Rp 30,70 triliun hingga September 2025.

Sementara itu, PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) juga mencatat peningkatan dana kelolaan sebesar 11,32% menjadi Rp 44,57 triliun. Direktur Utama BRI-MI Tina Meilina mengatakan, produk reksadana pasar uang dan campuran menjadi penopang utama kinerja perseroan.

Baca Juga: Menjaga Kinerja Bank Milik Danantara di Tengah Penugasan Program Prabowo

“Pertumbuhan ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap konsistensi kinerja produk kami dan kekuatan jaringan distribusi dalam ekosistem BRI Group,” ujarnya.

Kepala Riset Infovesta Utama Wawan Hendrayana menilai, performa positif MI di bawah Danantara didorong oleh aliran dana dari investor ritel, khususnya di reksadana pendapatan tetap dan pasar uang yang relatif stabil.

Namun di balik capaian tersebut, muncul kabar bahwa Danantara tengah mempertimbangkan merger MI milik bank-bank Himbara. Jika rencana itu terwujud, Wawan memperkirakan MI pelat merah hasil penggabungan dapat menguasai sekitar 20% pangsa pasar industri reksadana nasional.

“Potensi konsolidasi ini bisa membuat aset kelolaan kian besar, apalagi jika Bahana TCW turut bergabung. Tapi karena Bahana merupakan perusahaan joint venture, keikutsertaannya mungkin perlu perubahan struktur kepemilikan terlebih dahulu,” kata Wawan.

Baca Juga: Serapan Dana SAL Mini, BTN Jelaskan Perbedaan Dengan Bank Milik Danantara Lainnya

Kinerja cemerlang ini memperkuat posisi MI pelat merah sebagai pemain penting di industri reksadana nasional, sekaligus membuka jalan menuju konsolidasi besar yang bisa mengubah peta pengelolaan investasi di Tanah Air.

Selanjutnya: Harapan Adaro Minerals dari Lini Bisnis Aluminium

Menarik Dibaca: Sinopsis Film Pangku Debut Reza Rahadian Jadi Sutradara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×