kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

DPLK BNI bidik 66.000 peserta baru


Selasa, 11 Februari 2014 / 08:55 WIB
DPLK BNI bidik 66.000 peserta baru
ILUSTRASI. Promo Tiket.com Vila & Apt Domestik, Diskon Hingga 45% Mulai 21 Sept - 31 Des 2022


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI membidik penambahan 66.000 peserta baru di sepanjang tahun ini. Diharapkan, peserta baru itu menambah tebal dana kelolaan perseroan sebesar Rp 1,2 triliun atau menjadi Rp 9,6 triliun hingga akhir tahun nanti.

Per 31 Desember 2013, total peserta DPLK BNI mencapai 645.590 orang. Sebanyak 48% di antaranya berasal dari peserta individu, sedangkan sisanya didominasi oleh peserta kumpulan (korporasi). “Kami ingin memperbanyak peserta individu. Sembari berjalan, kami mematok 66.000 peserta baru, individu maupun kumpulan,” ujar Sujatmoko, Manajer DPLK BNI kepada KONTAN, Selasa (11/2).

Salah satu strategi perseroan, yaitu dengan meluncurkan program pensiun khusus individu. Perseroan memang ingin lebih agresif merangkul nasabah, mengingat target kepesertaan barunya kerap meleset. Di 2013 saja, perseroan mengincar 100.000 peserta baru. Perseroan menelan pil pahit dengan hanya menggandeng 78.623 peserta baru.

Strategi lain, merekrut dan melatih sumber daya manusia agar menjadi ahli program pensiun. Ahli ini akan ditempatkan di 15 kota-kota besar untuk menggandeng peserta individu maupun korporasi baru. “Selama ini, tenaga pemasar berpusat di Jakarta. Kalau ada peluang di daerah, kami kirim mereka,” terang Sujatmoko.

Nah, dengan melatih sumber daya ahli, perseroan berharap, memiliki kepanjangan tangan untuk menggarap potensi dari wilayah masing-masing. Saat ini, DPLK BNI merupakan pemimpin pasar industri DPLK. Dari sisi dana kelolaan, pangsa pasar DPLK BNI tercatat lebih dari 30% terhadap total dana kelolaan industri tahun lalu yang mencapai Rp 29 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×