Reporter: Nadya Zahira | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana Pensiun Lembaga Keuangan PertaLife (DPLK PertaLife) menargetkan Return on Investment (ROI) atau imbal hasil investasi bisa mencapai sebesar 6,40% hingga akhir tahun 2025.
Pengurus DPLK PertaLife Bidang Investasi, Keuangan dan Operasional, Tommy Zulfikar menuturkan dengan berbekal pengalaman DPLK PertaLife dalam mengelola investasi secara cermat dan strategis, maka perusahaan optimis dapat mencapai target tersebut.
“Kami juga optimis di tahun 2025, dapat memberikan imbal hasil investasi yang optimal dan berkelanjutan bagi seluruh peserta,” kata Tommy kepada Kontan, Selasa (25/3).
Lebih lanjut, ia menerangkan bahwa pada tahun ini, DPLK PertaLife menerapkan strategi investasi yang berfokus pada mitigasi risiko, dengan memperkuat alokasi pada instrumen pendapatan tetap yang stabil.
“Kami terus memantau peluang dari pengelolaan portofolio jangka panjang dengan mempertimbangkan tren suku bunga, kondisi ekonomi domestik yang lebih kondusif, serta manajemen asset liabilities yang hati-hati,” jelasnya.
Baca Juga: DPLK PertaLife Catatkan Imbal Hasil Investasi 0,75% per Ferbruari 2025
Menurut dia, pendekatan ini bertujuan untuk menjaga kestabilan portofolio, sekaligus mengoptimalkan potensi imbal hasil investasi DPLK PertaLife.
Selain itu, Tommy bilang, PertaLife juga akan mengoptimalkan dan meningkatkan imbal hasil dari instrumen pendapatan tetap, dengan memanfaatkan peluang capital gain yang sejalan dengan ekspektasi penurunan suku bunga acuan.
“Sebagai bagian dari strategi diversifikasi dan buffering, kami juga berencana mengoleksi Initial Public Offering (IPO) dari Obligasi Korporasi dan Sukuk dengan peringkat investment grade dan imbal hasil menarik,” jelasnya.
Dia menilai, dengan langkah ini, DPLK PertaLife dapat memastikan bahwa portofolio tetap kuat dan mampu memberikan hasil yang maksimal bagi peserta.
Tak hanya itu, Tommy memproyeksikan pada tahun 2025, kinerja investasi DPLK PertaLife akan tetap tumbuh positif terutama dengan meredanya ketidakpastian kebijakan pasca pemilu yang sebelumnya berdampak pada pasar keuangan.
Tommy menuturkan, meski saat ini capital outflow masih cukup signifikan akibat sentimen global yang kurang mendukung, namun fundamental ekonomi domestik yang kuat menjadi faktor utama yang menopang optimisme DPLK PertaLife terhadap prospek pasar tahun ini.
Terlebih, Tommy bilang, DPLK PertaLife akan tetap fokus pada strategi investasi yang disesuaikan dengan profil risiko dan kebutuhan peserta. Memastikan bahwa dana yang dikelola dapat berkembang secara optimal dan berkelanjutan, bahkan dalam kondisi pasar yang dinamis.
Baca Juga: DPLK PertaLife Bayarkan Manfaat Pensiun Rp 762 Miliar pada 2024
Selanjutnya: RUU Polri Bakal Dibahas DPR, Koalisi Masyarakat Sipil: Harus Dicabut
Menarik Dibaca: Dividen Bank Danamon (BDMN) Rp 113,85 per saham, Potensi Yield 4,6%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News