kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Dua asuransi baru, urus perizinan


Rabu, 24 Oktober 2012 / 18:52 WIB
Dua asuransi baru, urus perizinan
ILUSTRASI. Akun Instagram para desainer interior ini bisa Anda ikuti sebagai referensi dapur minimalis. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Reporter: Feri Kristianto |

JAKARTA. Pasar industri asuransi jiwa tahun ini bakal semakin semarak. Pasalnya pemain di industri ini bakal bertambah bukan hanya pelaku asing melainkan investor lokal juga. Kabar terbaru menyebutkan, dua pemain baru asuransi jiwa sedang dalam proses pendaftaran izin di Kementerian Keuangan. Hendrisman Rahim, Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) membenarkan kabar ini.

Sayangnya, Hendrisman Rahim mengaku belum tahu identitas dua investor baru tersebut. Namun dapat dipastikan mereka tidak membeli atau mengakuisisi perusahaan asuransi yang sudah ada selama ini. "Buat baru, saya dapat kabar sudah proses perizinan," bebernya pada Rabu (24/10).

Menurut Hendrisman, masuknya pemain baru asuransi akan menambah persaingan makin marak. Hal itu tidak perlu dikhawatirkan karena industri asuransi tanah air masih berpotensi tumbuh besar. Penambahan dua asuransi baru tersebut akan membuat total asuransi jiwa di tanah air menjadi 46 perusahaan.

Catatan KONTAN, salah satu investor yang berminat mendirikan asuransi jiwa adalah Bank Central Asia (BCA). Salah satu bank besar ini kabarnya telah menyiapkan kocek sebesar Rp 100 miliar. Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA mengatakan membentuk perusahaan asuransi sendiri lebih mudah dibandingkan patungan (joint venture). "Lebih enak bikin sendiri, jadi kami tidak diganggu perusahaan luar negeri, kan, mereka semua mau masuk ke sini," kata Jahja pada Agustus lalu.

Bank terbesar ketiga di Indonesia dari sisi aset ini telah memasukkan agenda itu dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2012. Rencananya, usaha baru itu selesai tahun ini atau paling lambat 2013. Jika tidak ada aral melintang, perusahaan asuransi jiwa ini akan menjadi anak usaha PT Dinamika Usaha Jaya alias PT BCA Securities.

Asuransi jiwa yang akan didirikan BCA akan menggarap bisnis seperti asuransi kematian, asuransi kesehatan, asuransi bagi pengusaha-pengusaha tua yang belum memiliki jaminan kesehatan, serta jaminan deposito dan asuransi endowment.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×