Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Dalam dua bulan pertama tahun jumlah investasi industri dana pensiun bertumbuh 2,6% jika dibandingkan dengan pencapaian akhir tahun lalu. Yaitu, dari Rp 180,375 triliun menjadi sebesar Rp 185,103 triliun.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, pertumbuhan investasi dana pensiun ditopang oleh keranjang deposito. Pertumbuhan dana di instrumen deposito meningkat dari Rp 52,989 triliun pada akhir tahun lalu menjadi Rp 55,050 triliun hingga Februari 2015.
Sementara itu, instrumen investasi surat berharga negara juga mengalami kenaikan dari hanya Rp 30,447 triliun menjadi sebesar Rp 30,924 triliun, instrumen sukuk dari Rp 1,090 triliun menjadi Rp 1,175 triliun dan reksadana dari Rp 11,294 triliun menjadi Rp 11,616 triliun.
Sedangkan penempatan dana investasi di instrumen lainnya tercatat turun tipis, bahkan stagnan. Seperti, tabungan, saham atau penempatan langsung pada saham, obligasi, KIK EBA, serta tanah dan bangunan.
Adapun, jumlah investasi Dana Pensiun Pemberi Kerja Program Pensiun Manfaat Pasti (DPPK PPMP) mendominasi sebesar Rp 129,092 triliun. Diikuti oleh DPPK Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) Rp 19,891 triliun dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Rp 36,119 triliun.
Secara keseluruhan, total aset industri dana pensiun ini tembus hingga Rp 193,267 triliun hingga Februari 2015 atau berarti tumbuh tipis 3% jika dibandingkan dengan posisi akhir tahun lalu, yaitu Rp 187,517 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
