Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kinerja multifinance yang mulai pulih setelah terdampak pandemi covid-19 pada tahun 2021, beberapa emiten multifinance pun mulai membagi-bagikan dividen atas hasil kerjanya sepanjang tahun lalu untuk para pemegang saham.
Salah satunya ada PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) yang berencana membagikan dividen untuk tahun buku 2021 sebesar Rp 193,45 miliar. Itu sama saja dengan dividen sebesar Rp 73 per saham.
Adapun, besaran tersebut setara dengan 39,86% dari laba bersih yang dicapai Mandala Finance sepanjang 2021. Tahun lalu, laba yang berhasil dibukukan MFIN mencapai Rp 485,25 miliar atau naik 178,25% yoy.
Direktur Mandala Finance Christel Lasmana bilang pembagian dividen tersebut sebagai wujud apresiasi perusahaan atas kepercayaan semua stakeholder selamai ini. Menurutnya, kinerja yang dicapai Mandala merupakan dukungan semua stakeholders, termasuk para investor sahamnya.
“Saat perusahaan mencapai kinerja yang baik, kami ingin memberikan apresiasi yang sesuai,” ujar Christel kepada Kontan.co.id, akhir pekan lalu.
Baca Juga: Proyeksi Analis Terhadap Pergerakan IHSG pada Perdagangan Senin (18/4)
Adira Finance (ADMF) juga membagi-bagikan dividen tunai sebesar Rp 607 miliar atau setara dengan Rp 607 per lembar saham. Pembayaran dividen tersebut akan dilakukan pada tanggal 29 April 2022.
“Dividen tersebut mencakup 50% dari laba Adira Finance tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2021,” ujar Direktur Utama Adira Finance I Dewa Made Susila, belum lama ini.
Pada 2021, Adira Finance mencatat kinerja cukup positif. Laba Adira naik 18,2% secara tahunan menjadi Rp 1,2 triliun. Hal tersebut ditopang dengan penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp 25,9 triliun atau naik 39% yoy.
Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan bagi para investor yang memang suka mengejar dividen, saham ADMF kayak untuk diburu. Meskipun, ia menilai, dari segi harga sahamnya cenderung sideways.
Per 17 April 2022, harga saham Adira Finance telah naik sekitar 3,90% year to date. Adapun saat ini harga sahamnya ada di level 8000 dengan kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 8 triliun.
“ADMF terkenal dividen payout ratio nya besar, kenaikan penjualan otomorif akan sangat positif untuk emiten tersebut,” ujar Wawan.
Sementara untuk MFIN, Wawan melihat bahwa kapitalisasi pasar emiten tersebut masih kecil. Jika berdasarkan data RTI per 17 April 2022, kapitalisasi Mandala Finance sekitar Rp 3,59 triliun.
Lebih lanjut, Wawan melihat, emiten multifinance layak dicermati terutama di laporan tahun 2021 dan kuartal-1/2022 yang kemungkinan penjualannya akan naik sejalan dengan naiknya penjualan otomotif.
“Dengan recovery ekonomi dan naiknya harga komoditas juga diharapkan kredit macetnya akan turun,” imbuhnya.
Sementara itu, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya mengatakan, emiten-emiten yang membagikan dividen seperti Adira Finance dan Mandala Finance ini masih kurang menarik.
Misalnya, ia melihat harga saham Adira Finance sudah terlihat mau turun. Sementara, potensi turun dengan dividen yield dari saham tersebut dinilai sebanding sehingga kurang menarik.
“Kalau Mandala Finance tidak menarik karena sepi volume transaksi,” ujarnya.
Cherly justru merekomendasikan saham emiten multifinance lainnya yaitu BFI Finance di kisaran harga Rp 1 330 hingga Rp 1.345, dengan target harga Rp 1.410 per saham. Bukan tanpa alasan, ia melihat, kinerja BFIN cukup bagus dengan labanya di 2021 naik 61% yoy dan nilai pembiayaan baru naik 79% yoy.
Secara umum, Chery pun sepakat dengan Wawan bahwa fundamental emiten multifinance terlihat menarik karena laba perusahaan multifinance kemungkinan akan naik seiring pemulihan ekonomi dan bisnisnya pun mulai akan ekspansi.
Baca Juga: Sejumlah Emiten Ini Akan Membagikan Dividen, Mana yang Menarik?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
